Singaraja, koranbuleleng.com | Klinik Bakti Rahayu di wilayah Desa Kerobokan, Kecamatan Sawan, Buleleng dijadikan sebagai tempat isolasi terpusat bagi pasien dengan status Orang Tanpa Gejala (OTG) maupun Gejala Ringan (GT). Selama pasien OTG dan GR ini menjalani isolasi terpusat, biaya ditanggung desa yang bersangkutan melalui dana desa.
Klinik itu memiliki daya tampung sebanyak 22 tempat tidur. Namun seiring waktu, daya tampung pada klinik tersebut kini sudah penuh akibat lonjakan kasus COVID-19.
Camat Sawan, I Gusti Putu Ngurah Mastika mengatakan, Klinik Bhakti Rahayu sejatinya sudah menerima pasien sebelum adanya penerapan PPKM. Penggunaan klinik tersebut berawal dari imbauan Satgas Kabupaten agar di masing-masing Kecamatan atau desa memiliki tempat isolasi terpusat yang nanti dibiayai dari dana desa.
Selain itu, penggunaan klinik juga karena di wilayah Kecamatan Sawan selama ini tidak memiliki hotel atau villa. Sehingga dari hasil koordinasi Muspika Sawan maka disepakati menjadikan Klinik Bhakti Rahayu sebagai lokasi isolasi. Pemilik Klinik menyetujui karena sudah tidak beroperasi akibat pandemi COVID-19.
“Ini waktu masih ramai-ramai kasus COVID dan hotel menolak untuk dijadikan tempat isolasi,” kata Gusti Mastika, Senin 26 juli 2021
Pihak Klinik, menyediakan tempat, makan, dan minum. Sedangkan, kesehatan pasien dikontrol oleh puskesmas. Setelah pasien OTG/GR dinyatakan sembuh, pihak Klinik mengirimkan rincian pembayaran ke desa.
“Kalau pembayarannya, nanti desa tinggal membuatkan SPJ untuk proses pembayaran” lanjutnya
Mastika menambahkan, yang menjadi kendala desa saat ini adalah soal anggaran yang mulai habis karena penanganan kasus COVID-19. Karena penanganan tidak hanya pada isolasi pasien, juga ada penyemprotan dan juga sosialisasi-sosialisasi ke masyarakat. |ET|