Singaraja, koranbuleleng.com | Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), membuat stok darah di Unit Transfusi Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Buleleng menipis. UDD PMI kesulitan melaksanakan donor darah karena kegiatan berkerumun belum dibolehkan serta ditakutkan akan menjadi penyebaran COVID-19
Kepala UDD PMI Cabang Buleleng dr Rizani mengatakan, beberapa organisasi atau kelompok masyarakat yang akan menggelar aksi sosial dengan melaksanakan kegiatan donor darah tidak bisa digelar karena kebijakan larangan berkerumun di tempat terbuka.
Kondisi ini memaksa Pihak UDD menerapkan sistem penukaran dengan donor pengganti oleh keluarga pasien yang saat itu membutuhkan transfusi darah.
“Stok darah sangat terbatas, kebutuhan harian ini tidak bisa kami penuhi kalau hanya mengandalkan stok darah yang sudah kami himpun. Kami terapkan skema penukar darah dengan donor langsung yang dilakukan oleh keluarga pasien yang membutuhkan,” ujarnya belum lama ini
Namun, pihaknya masih bisa menyediakan stok darah siap pakai untuk pasien yang statusnya emergency dan membutuhkan transfusi darah secepatnya. Hanya saja, stok darah ini tidak bisa sembarangan dikeluarkan.
“Kalau untuk kebutuhan yang emergency, harus ada permohonan dokter atau kepala ruangan dimana pasien tersebut dirawat” lanjutnya
Sejak pandemi COVID-19 melanda, rata-rata UDD menerima permintaan kantong darah siap pakai mencapai 35 kantong setiap hari untuk semua golongan darah. Kebutuhan kantong darah ini tak sebanding dengan penyediaan jumlah stok di UDD. Stok darah dari donasi yang diterima UDD dalam sebulan hanya sekitar 600 kantong. |ET|