Pelepasan tukik di Pantai Penimbangan |FOTO : Yoga Sariada|
Singaraja, koranbuleleng.com| Sebanyak lima ratus ekor tukik hasil penetasan secara mandiri dari Kelompok Masyarakat Pengawas (POKMASWAS) Desa Baktiseragadi lepasliarkan ke laut. Tukik yang dilepaskan merupakan hasil penyelamatan telur penyu di kawasan itu.
Pada musim bertelur tahun ini, Pokmaswas Desa Baktiseraga memindahkan lebih dari tiga ribu butir telur penyu, ke tempat penetasan. Hal ini dilakukan untuk, memperbanyak telur penyu yang menetas dibandingkan dengan yang ada di alam bebas. Cara itu juga digunakan untuk menghindari terjadinya pencurian telur penyu oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
“Dari tiga ribu telur yang kami evakuasi ke tempat penetasan, sekitar lima puluh persennya telah menetas. Yang kita lepas kali ini penyu jenis lekang,”ujar Ketua Pokmaswas, Gede Widnyana.
Widnyana menyebut Pemerintah sempat menawarkan ribuan butir telur penyu untuk ditetaskan di Pantai Penimbangan. Namun itu terpaksa ditolak karena keterbatasan tempat penetasan.
“Karena tempat kami kecil dan puncak bertelur penyu di bulan Juni-Juli itu banyak,”ucapnya.
Penetasan telur penyu di Pantai Penimbangan, Desa Baktiseraga telah dilakukan sejak lima tahun yang lalu. Sebanyak 15 ribu telur penyu sudah di evakuasi ke tempat penetasan.
Sementara itu, Perbekel Desa Baktiseraga, Gusti Putu Armada mengatakan konservasi untuk penyelamatan telur-telur penyu sangat penting untuk menjaga keseimbangan alam laut.
Ia berharap langkah Pokwasmas di Desa Baktiseraga bisa ditiru oleh kelompok-kelompok lain yang ada di Buleleng, karena saat ini tempat penetasan yang ada di Pantai Penimbangan sudah mulai mengalami over load.
“Buleleng ini kan paling panjang pantainya. Seandainya juga langkah kami diikuti oleh titik-titik yang lain. Selesai itu masalah. Untuk keterbatasan ruang dan lain-lain tidak bisa dilaksanakan di satu tempat saja”katanya. |Y|