Warga yang sebelumnya menjalani isolasi terpusat dinyatakan telah sembuh dan diperkenankan ke rumah masing-masing |FOTO : Edy Nurdiantoro|
Singaraja, korabuleleng.com | Tingkat keterisian di tiga lokasi isolasi terpusat (isoter) di Kabupaten Buleleng, mengalami penurunan. Jumlah pasien yang menempati tempat isoter menurun sampai 40 persen.
Lokasi isoter Asrama Kompi C Air Sanih, ada sekitar 30 pasien yang dinyatakan sembuh dan dipulangkan, tanpa ada tambahan pasien baru. Sehingga, saat ini tersisa 70 orang yang masih menjalani isolasi. Sedangkan, di lokasi isoter Asrama Undiksha yang berlokasi di Desa Jinengdalem, Kecamatan Buleleng, dari 150 orang yang diisolasi, kini hanya menyisakan 119 pasien.
Wakil Ketua Satuan Tugas (satgas) Penanganan COVID-19 yang juga Wakil Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra mengatakan, dengan penurunan keterisian lokasi isoter tersebut, belum ada rencana mengurangi lokasi isoter. Namun, jika dalam waktu dekat penurunan keterisian bisa mencapai 50 persen, pengurangan lokasi isoter akan dipertimbangkan.
Tren positif penurunan kasus, dan banyaknya pasien COVID-19 OTG-GR yang sembuh diharapkan tidak membuat masyarakat lengah. Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Buleleng tetap menekankan kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan. Diharapkan pula kasus yang ada di Buleleng bisa terus melandai.
“Sehingga beberapa desa dan kelurahan bisa lepas dari zona merah. Kebanyakan zona oranye dan kuning. Beberapa juga sudah zona hijau,” ungkap Sutjidra.
Sutjidra juga menambahkan, berkaitan dengan menekan penyebaran COVID-19, Satgas telah melakukan pendekatan kepada desa adat. Mengantisipasi klaster upacara adat, pihaknya menekankan kepada desa adat bahwa protokol kesehatan dalam pelaksanaan kegiatan adat harus betul-betul diperhatikan.
“Siapa yang bisa datang, berapa kapasitasnya, itu kita sampaikan ke bendesa adat se-Kabupaten Buleleng,” pungkasnya.|ET|