Singaraja, koranbuleleng.com | Kompetensi kepemimpinan serta keterampilan dalam berkomunikasi dan mampu menguasai literasi teknologi akan menjadi kunci dalam membangun sumber daya manusia.
Untuk membangun itu, Program Studi S-3 Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha berkolaborasi dengan Perkumpulan Program Studi Doktor Pendidikan menyelenggarakan seminar internasional, yang juga dimanfaatkan untuk menambah jaringan bagi para mahasiswa, Senin 27 September 2021 di ruang seminar Ganesha 3 Undiksha.
Seminar internasional yang menghadirkan sejumlah narasumber dari luar negeri, diikuti oleh ratusan peserta yang berasal dari berbagai universitas di Indonesia. Beberapa pemateri yang dihadirkan yaitu, Gymnasium AIA-GESS Internasional Program Manager, Tbilisi, Gorgia, Tamar Lolishvili, Professor and Head (Research) Dr.D.Y.Patil B-School Pune, Maharashtra, India, Atul Kumar, Philippine Stewards for Humanity and Excellence Inc.
Ada pula David D. Perroid dari Mahidol University Thailand, Xenia Konstantinopoulou yang merupakan Co-Founders & Co-Owner My Way, Thessaloniki, Yunani, dan Banthita Intamano dari Thammasat University, Bangkok, Thailand.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerja Sama Undiksha, Dr. Gede Rasben Dantes, S.T. M.T.I yang mewakili Rektor dalam membuka seminar nasional tersebut mengungkapkan bahwa, kerja sama internasional diadakan untuk memperkuat konten dari Program Studi S-3 Ilmu Pendidikan, memberikan pengalaman internasional kepada mahasiswa, memberikan wawasan baru dari pakar ilmu pendidikan. Melalui kegiatan ini, Rasben berharap dapat mendiskusikan berbagai hal terutama di masa pandemi yang menyebabkan hilangnya proses belajar.
Saat ini orang-orang sudah membicarakan terkait aspek pedagogik dan sciencelogy tetapi di Indonesia masih berbicara terkait aspek teknis, seperti banyak daerah yang masih belum memiliki infrastruktur yang kurang mapan, dan banyak masyarakat yang masih dalam garis sosial ekonomi yang kurang beruntung, sehingga banyak dari mereka tidak memiliki berbagai peralatan yang mendukung dalam pembelajaran daring.
“Mudah-mudahan dengan diskusi yang kita lakukan hari ini, kita bisa memberikan solusi kepada seluruh anak-anak, baik dari satuan pendidikan yang paling rendah sampai tingkat perguruan tinggi” ujar Rasben Dantes.
Rasben Dantes menjelaskan bahwa Indonesia memiliki satu buah keunggulan yaitu memiliki budaya yang sangat unik, untuk dibawa naik dan sekarang telah berkembang menjadi etno, seperti etno pedagogik, etno sains, dan lain sebagainya. Budaya ini mesti terintegrasi dengan baik dalam menyempurnakan yang sudah dilakukan saat ini.
Dalam upaya memperkuat jiwa kepemimpinan, perlu adanya pendidikan karakter, tidak hanya dari institusi formal namun peran keluarga sangat besar dalam membentuk karakter anak. Anak-anak perlu dibekali keterampilan berkomunikasi, kolaborasi, berpikir kreatif, berpikir analitik, bekerja dengan hati, memiliki kemampuan memecahkan permasalahan yang kompleks secara sistematik.
Koordinator Program Studi S-3 Ilmu Pendidikan Undiksha, Prof. Dr. Putu Kerti Nitiasih, M.A., menjelaskan bahwa Program Studi S-3 Ilmu Pendidikan jika dilihat dari KKNI (Kerangka Kualifkasi Nasional Indonesia), mahasiswa harus mampu menghasilkan teknologi, kreatifitas, termasuk juga kepemimpinan. Usaha-usaha yang dilakukan untuk mencapai KKNI adalah dengan melakukan networking.
Seorang pemimpin yang baik dan mumpuni harus memiliki jaringan, dengan mengadakan seminar internasional ini akan menugaskan mahasiswa S-3 untuk melakukan latihan untuk menjadi seorang pemimpin, seperti cara mengkomunikasin ide agar diterima oleh teman-temannya. Kedua, dari konten seminar internasional ini juga memacu lahirnya seorang pemimpin. Ketiga, kepemimpinan sangat diperlukan dalam segi penguatan desertasi.
“Selain penyelenggaraan seminar, pada kesempatan ini kita akan mengadakan joint lecture, yaitu pemberian matakuliah dari profesor di seluruh Indonesia. Ada juga visiting proffesor, yaitu ada empat professor yang datang ke Undiksha untuk membimbing desertasi mahasiswa” jelas Prof. Titiek.|SY|