Pembangunan TPS3R Efektif Kendalikan Volume Sampah di Desa

Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana (tengah) saat menghadiri pencanangan desa KBS | FOTO : Yoga Sariada|

Singaraja, koranbuleleng.com | Bupati Buleleng, Bali Putu Agus Suradnyana menyebut keberadaan Tempat Pengelolaan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS3R) di desa bisa menekan dan mengefektifkan volume sampah di desa. Untuk itu, ia meminta agar Gubernur Bali Wayan Koster bisa ikut membantu pembangunan TPS3R di sejumlah desa di Buleleng.

- Advertisement -

“Saya ingin pak Gubernur bisa menyukseskan pembangunan TPS3R di daerah khususnya di Kabupaten Buleleng untuk pengelolaan sampah yang lebih baik,” pinta Agus Suradnyana kepada Gubernur Bali Wayan Koster saat acara Pencanangan Pelaksanaan Program Desa Kerthi Bali Sejahtera (KBS) yang diikuti secara daring dari Aula Kantor Kepala Desa Panji, Kecamatan Sukasada, Sabtu 16 Oktober 2021.

Agus Suradnyana menjelaskan keberadaan TPS3R di Buleleng khususnya di desa-desa menjadi sangat penting mengingat kondisi topografi antar desa di Buleleng yang menyebabkan satu desa bisa mengotori desa lainnya. Situasi tersebut akan terus terjadi jika pengelolaan sampah tidak dilakukan dengan baik.

Oleh karena itu, program TPS3R sangat efektif untuk mencegah terjadinya penumpukan sampah yang bisa meluber ke desa lain. “TPS3R bisa mengurangi risiko melubernya sampah. Hal tersebut diperlukan karena topografi desa-desa di Buleleng mengalir dari atas ke bawah. Desa yang di atas mengotori yang desa yang lebih rendah,” jelas dia.

Sebagai kepala daerah, Bupati asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar ini terus berupaya agar pembangunan TPS3R di Bali bisa disukseskan, termasuk untuk Kabupaten Buleleng dengan bantuan dana dari APBD Provinsi Bali dan dari APBN. Harapannya sama dengan kepala daerah lain agar pemerintah provinsi bisa membantu percepatan penyelesaian pembangunan TPS3R. “Serta hasilnya bagus dan tuntas. Harus selesai program TPS3R ini,” ujar Agus Suradnyana.

- Advertisement -

Industri Basis Desa
Dalam pertemuan itu, Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana memaparkan perkembangan pembangunan pada desa yang ada di Buleleng. Pengadaan air bersih di desa sudah dilakukan dengan baik. Begitu pula industri-industri yang berbasis desa dari wilayah timur sampai barat Buleleng telah dioptimalkan. Terkait dengan industri berbasis desa, salah satunya adalah industri endek khas Buleleng.

Para pelaku usaha bahkan diajak ke Institut Teknologi Bandung (ITB) dan pabrik tekstil yang ada di Bandung untuk mengenal industri tekstil agar paham mengenai pewarnaan dengan kualitas yang baik. “Kita tidak hanya produksi tapi berupaya meningkatkan kualitas dan produknya sudah dicatatkan secara resmi agar, maaf, tidak ditiru oleh perajin yang lain. Ini dikarenakan produk Buleleng mempunyai kekhasan sendiri,” paparnya.

Untuk diketahui, pencanangan pelaksanaan Program Desa KBS ini dilakukan secara serentak di 716 desa se- Bali secara daring. Pencanangan dipimpin langsung oleh Gubernur Bali Wayan Koster dari Desa Selabih, Kecamatan Selemadeg Barat, Kabupaten Tabanan. |ADV/R|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts