Perbekel Minta Warga Dipekerjakan dalam Proyek Shortcut

Singaraja, koranbuleleng.com | Warga di wilayah pembangunan shortcut lanjutan titik 7 – 8 Singaraja – Mengwitani banyak yang kecewa karena tidak dilibatkan sebagai pekerja untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Namun pihak kontraktor yang mengerjakan proyek sejauh ini baru memperkerjakan dua orang warga lokal. Banyak warga yang kecewa.

Perbekel Desa Gitgit I Putu Arcana  menerangkan jumlah warga di Desa Gitgit itu sekitar 1.700 KK. Sementara yang dipekerjakan hanya dua orang saja. Mereka yang dipekerjakan sebagai tenaga lapangan yang mengatur lalu lintas. Ia pun mengaku kecewa dengan kondisi tersebut.

- Advertisement -

“Kami tentu sangat berharap pemenang tender itu bisa lebih banyak mempekerjakan warga kami, agar ekonomi masyarakat bergerak di tengah situasi pandemi COVID ini,” harapnya

Arcana mengaku sudah sempat mendesak agar kontraktor memperkerjakan warga dalam proyek tersebut. Namun itu hanya disampaikan kepada mandor-mandor di lokasi pekerjaan, tidak kepada pejabat yang berwenang.

“Saya memang hanya sekelas Perbekel, agak sulit untuk ketemu dengan bos pemenang tendernya. Tapi nanti saya akan coba sampaikan keluhan warga ini ke Dinas PUTR Bali,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Buleleng, I Putu Adiptha Ekaputra mengaku  telah meminta agar Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional melibatkan warga lokal dalam proses pembangunan lanjutan Shorcut titik 7 – 8 Singaraja – Mengwitani.  

- Advertisement -

Pengakuan Adiptha Pemkab Buleleng telah berkomonuiasi ke balai jalan serta dengan para rekanan.

“Biasanya rekanan itu kan sudah punya tim kerja. Tapi kita upayakan agar tenaga lokal bisa ikut bekerja. Apalagi kondisi pandemi sepeerti ini,” kata Adipta

Sekedar informasi, shortcut titik 7A, 7B, 7C akan dibangun sepanjang 601 meter. Sementara titik 8 dibangun sepanjang 1.564 meter.  Proyek ini dibangun dengan menggunakan anggaran dari APBN sebesar Rp 145.5 Miliar

Selain membangun shortcut, dalam proyek tersebut juga akan dibangun rest area atau anjungan pandang dan monumen Ki Barak Panji Sakti  dengan luas area taman dan parkir 2.158 M2, serta luas bangunan 180.3 M2, dengan biaya mencapai Rp 4.171.904.431,67|ET|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts