Sisa Cerita Setelah Ucur-ucur

Singaraja,  koranbuleleng.com | Angin puting beliung yang sempat terlihat di wilayah perairan Pantai Kubutambahan menyisakan cerita dibenak warga. Rumah warga yang rusak sudah diperbaiki secara mandiri. Lebih banyak atap rumah yang diterbangkan angin.

Angin dengan sebutan ucur-ucur tersebut sempat membuat heboh karena terlihat mengerikan. Seorang warga, Komang Suryani, 43 tahun, mengaku sempat terjebak dalam pusaran angin ketika menghantam daratan.

- Advertisement -

Suryani menuturkan, peristiwa angin puting beliung tersebut terjadi sekitar tiga puluh menit. Saat itu pusaran angin puting beliung terlebih dahulu terjadi di pesisir pantai timur Pura Dalem Puri. Suryani bersama warga lainnya pun berbondong-bondong menyaksikan peristiwa itu. Namun secara tiba-tiba angin puting beliung pun terjadi di arah yang berlawanan.

Suryani menyebut, dia masih menggendong cucunya dan tergesa-gesa untuk berusaha menyelamatkan diri dari terjangan angin puting beliung tersebut.  “Warga semua berlari ke timur karena di sana terjadi juga dan sangat besar. Anginnya terjadi sangat besar, saya seperti diputar di dalam pusaran angin bersama cucu saya. Terus saya tersungkur,” tutur Suryani saat ditemui di rumahnya di Banjar Dinas Kubuanyar, Desa/Kecamatan Kubutambahan, Selasa 16 November 2021.

Komang Suryani, 43 tahun, bersama cucu selamat dari terjangan angin puting beliung,hanya alami luka lecet di kaki |FOTO : Yoga Sariada|

Suryani mengalami luka ringan pada kaki serta siku kanannya. “Celana tiga perempat yang saya pakai sudah robek pada bagian lutut. Setelah itu saya bangun lagi dan berlari kearah selatan. Saya melihat atap-atap rumah sudah diterbangkan oleh angin di atas. Setelah saya berhasil ketempat aman, saya duduk dan luka saya diobati oleh sepupu saya,”katanya.

Selain itu, angin puting beliung juga merusak dua atap rumah milik Made Witastra, 31 tahun, dan Gede Bagiada, 52 tahun, Banjar dinas Kubuanyar, Desa/Kecamatan Kubutambahan.

- Advertisement -

Salah satu pemilik rumah Made Witastra, 31 tahun, menuturkan saat kejadian itu dirinya besama dua orang saudaranya sedang berada di rumah. Setelah itu ia pun melihat banyak orang yang berlarian ke pantai, lantas karena penasaran ia pun ikut berlari kearah pantai untuk mengetahui peristiwa yang terjadi. “banyak orang yang berlarian ke pantai, saya kira ada nelayan yang terdampar. Taunya ada angin puting beliung yang sangat keras di bagian timur, di sebelah pura Dalem Puri,”ujarnya.

Kata Witastra, Saat warga sedang menoton fenomena yang tejadi di sebelah timur tersebut. Tiba-tiba warga dikejutkan dengan adanya pusaran angin lainya yang mendekati bibir pantai, dan mendekati rumah warga yang ada di pesisir pantai. “Angin semakin dekat bahkan menuju rumah, semua pada panik. Saya langsung sembunyi di dapur karena panik. Saya bertiga sembunyi di dapur taunya baru keluar atap rumah saya sudah hilang. Yang di depan,”ucapnya.

Witastra menambahkan, awalnya ia mengira angin puting beliung yang menerjang rumahnya pada Senin sore kemarin itu adalah ikan yang berlompatan yang ada di di pantai. Witastra menyebut, fenomena angin puting beliung tersebut sering terjadi di kawasan pantai Desa Kubutambahan. “sering terjadi angin putting beliung seperti kemarin itu, apalagi sekarang musim hujan. Setahun sekali pasti datang lah,”katanya.

Warga yang atap rumahnya rusak akibat terjangan angin putin beliung ini pun telah mendapat penanganan awal dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng. para warga itu pun di berikan bantuan berupa terpal,alas tidur dan sembako. Dari data yang di terima dari BPBD Buleleng, kerugian yang dialami warga karena terjangan puting beliung itu mencapai enam juta rupiah..

Sepeda Motor Hanyut

Senderan pekarangan rumah warga di Jalan Pulau Obi, Kelurahan Banyuning, Singaraja, jebol tergerus luapan sungai. Satu sepeda motor dinyatakan hilang terbawa air bah |FOTO :Kadek Yoga Sariada|

Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Buleleng, Senin, 15 November 2021 malam kemarin juga menyebabkan meningginya volume air yang ada di daerahaliran sungai yang melewati Jalan Pulau Obi, Kelurahan Banyuning, Kecamatan/Kabupaten Buleleng.

Luapan sungai tersbeut membuat senderan setinggi 7 meter, milik Luh Putu Indrayani, 39 tahun, warga di Gang Durian, Jalan Pulau Obi, Kelurahan Banyuning, hingga jebol. Satu unit sepeda motor dinas milik korban hilang terbawa luapan sungai. Satu keluarga itu pun kini harus mengungsi ke rumah sanak keluarga nya yang lebih aman. 

Wayan Karmita, menuturkan hujan deras mengakibatkan sungai meluap dan membuat pondasi garasi mobil yang baru dibangun tepat di sempadan sungai  itu jebol. Sehingga membuat satu sepeda motor dinas Yamaha Jupiter milik ponakannya terbawa banjir.

Kata Karmita saat peristiwa itu terjadi kendaraan yang terparkir di garasi tersebut ada mobil Karimun dan sepeda motor dinas Yamaha Jupiter. keponakannya bersama keluarga pun juga saat kejadian itu sedang berada di rumah. Setelah peristiwa itu terjadi warga yang dibantu Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD pun  bahu membahu melakukan evakuasi terhadap mobil milik korban agar tidak ikut tercebur ke derasnya aliran sungai.  

“Keponakan saya sekarang mengungsi ke rumah neneknya, biar aman. kita juga sudah melakukan pencarian di sepanjang aliran sungai namun belum ketemu,”ujarnya.

Sementara, Camat Buleleng I Nyoman Riang Pustaka mengatakan, kejadian ini diharapkan menjadi pembelajaran bagi masyarakat yang tinggal di Jalan Pulau Obi, agar tidak melakukan pembangunan di sempadan sungai.

“Saat musim kemarau aliran sungai yang ada di Jalan Pulau Obi ini memang kecil, namun pas musim hujan seperti saat ini volume airnya tinggi. Kita akan menugaskan aparat di Kelurahan Banyuning untuk melakukan pengawasan di sepanjang sempadan sungai Jalan Pulau obi ini,” ujarnya. (*)

Pewarta : Kadek Yoga Sariada

Editor : I Putu Nova A.Putra

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts