Singaraja, koranbuleleng.com | Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Bali melaksanakan kegiatan Forum Pemangku Kepentingan (FPK) Program Sekolah Penggerak, Selasa 23 Nopember 2021.
FKP ini diharapkan dapar meningkatkan mutu pendidikan di masing-masing satuan pendidikan, termasuk merefleksikan capaian kemajuan pendidikan, merancang rencana dan komitmen tindaklanjut peningkatan mutu pendidikan.
Dalam kegiatan FPK diisi dengan berbagi praktik yang dilaksanakan sekolah penggerak dan diskusi guna menyusun strategi agar bisa mewujudkan kualitas siswa dan guru serta sebagai upaya dalam pembentukan sekolah impian.
Kepala LPMP Provinsi Bali, I Made Alit Dwitama mengatakan LPMP Bali berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan untuk bisa memperkuat SDM di sekolah penggerak, sehingga nantinya bisa menghasilkan sekolah dan siswa yang bermutu.
Di Buleleng sendiri ada 22 sekolah penggerak. Tidak ada persyaratan khusus bagi sekolah untuk menjadi sekolah penggerak.
“Cukup dengan Kepala Sekolah memiliki komitmen dan tekad kuat untuk membangun pendidikan bermutu bagi siswa” kataya
Nantinya, akan ada evaluasi setiap tahun bagi sekolah penggerak untuk perbaikan kedepan sehingga pendidikan terutama para siswa-siswi benar-benar bermutu.
Sementara itu, Kabid Pembinaan SMP Disdikpora Buleleng, Nyoman Sutama menerangkan, dari total 22 sekolah penggerak di Buleleng, 2 diantaranya adalah TK, 13 SD, 3 SMP, dan 4 SMA.
Untuk itu Sutama pun menyambut baik pelaksanaan Program Sekolah Penggerak di Buleleng.
“Harapannya agar 22 sekolah Penggerak yang ada bisa menjadi pelopor sekolah lain untuk bisa menjadi sekolah penggerak selanjutnya,” ujar Sutama.
Disisi lain, Pelatih Ahli Sekolah Penggerak, Ketut Toya Sumartha menjelaskan, tugas pelatih ahli yakni melakukan pendampingan dan termasuk juga mentransformasi program dari sekolah penggerak, terutama pada paradigma pembelajaran baru agar terwujud profil pelajar Pancasila.
“Kami melakukan pendampingan kepada Satuan Pendidikan untuk diskusi hambatan seperti apa. Begitu juga personal, dilakukan ke Kepala Sekolah apa fokus yang harus ditingkatkan lagi,” jelas Toya Sumartha. |ET|