Denpasar, koranbuleleng.com | SOS Children Villages Indonesia menginisiasi acara amal berupa lari amal ultramarathon untuk menggalang dana demi anak-anak yatim atau yatim piatu yang kehilangan orang tua karena disebabkan terinfeksi virus COVID-19.
Koordinator kegiatan Lari Amal, Lutfi Zaky mengatakan lari amal kali ini merupakan perhelatan keenam yang diselenggarakan setiap tahunnya guna membantu para anak-anak yang kehilangan orang tua, baik karena meninggal maupun ditinggalkan. “Dalam lari kali ini kami menggunakan istilah ultramarathon karena jaraknya 150 km, dan akan mengambil dua titik start yaitu di JImbaran tepatnya di hotel Four Points dan di Gianyar,” jelasnya saat bertemu dengan Wakil Gubernur Bali Prof. Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) bertempat ruang tamu Wakil Gubernur Bali, Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Selasa 23 Nopember 2021.
Lutfi Zaky mengaku saat ini sudah ada sekitar 200 pelari yang akan ikut bergabung. Para pelari tersebut datang dari berbagai kalangan, baik dari atlet, penggiat olah raga lari, hingga masyarakat biasa.
Menurutnya agenda ini sudah disiapkan menyesuaikan dengan aturan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19. Pihak panitia juga mewajibkan aplikasi pedulilindungi dan bekerjasama dengan beberapa vendor aplikasi pencegahan COVID-19. “Nanti kami akan menggunakan sistem radar, jika ketahuan salah satu pelari kami terinfeksi. Sehingga akan ketahuan ke mana saja para pelari kami ini melakukan perjalanan serta kontak dengan siapa saja,” bebernya.
Lutfi Zaky pun menegaskan bahwa keuntungan dari acara ini sepenuhnya akan digunakan SOS untuk membantu anak-anak terlantar di seluruh Indonesia khususnya di Bali. Untuk Bali sendiri, kampung SOS terletak di desa Bantas, Tabanan. “Di sana kami membuat desa anak, di mana setiap rumah diisi oleh maksimal 8 orang anak dengan satu ibu asuh. Kami harap dengan cara ini anak-anak bisa merasakan kehangatan rumah serta keluarga seutuhnya,” tandasnya seraya mengatakan bahwa SOS sudah berdiri di Bali selama 30 tahun dan telah mengasuh sekitar 500 anak hingga mereka mandiri.
Sementara itu, Cok Ace sangat mengapresiasi serta mendukung penuh acara ini. Ajan ini juga bisa menjadi ajang promosi kepada dunia bahwa saat ini Bali sangat aman untuk dikunjungi dengan tingkat infeksi yang sudah rendah.
Akan tetapi, Wagub yang juga menjabat sebagai ketua PHRI Bali menegaskan perlunya memperhatikan kesiapan acara dan kepatuhan terhadap protokol kesehatan. “Semua itu harus disiapkan dengan baik. Kami tidak ingin acara ini menjadi ajang bertambahnya jumlah masyarakat terinfeksi. Prokes harus benar-benar dijalankan begitu juga screening. Sehingga bisa terus membangun kepercayaan dunia akan Bali,” tandasnya.|R/NP|