Singaraja, koranbuleleng.com| DPRD Kabupaten Buleleng menyetujui empat Ranperda untuk segera disahkan dalam Sidang Paripurna. Namun, Fraksi fraksi di DPRD Buleleng mengingatkan agar Pemkab Buleleng bisa meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Empat ranperda itu, Ranperda tentang APBD- TA 2022, Ranperda Perubahan Kedua atas Perda no. 13 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, Ranperda Tentang Sistem Pertanian Organik dan Ranperda tentang Perubahan atas perda no.5 Tahun 2015 Tentang Penyertaan Modal Daerah pada PT. BPD Bali.
Dalam rapat penyampaian pendapat akhir fraksi yang dipimpin Ketua DPRD Buleleng, Gede Supriatna di Ruang Gabungan Komisi DPRD Kabupaten Buleleng, Senin 29 November 2021, seluruh fraksi mengutarakan pandangannya.
Juru bicara Fraksi Gabungan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Fraksi Partai Gerindra Dan Fraksi Partai Demokrat Perindo, I Nyoman Sukarmen agar mendorong upaya-upaya untuk meningkatkan PAD baik melalui intensifikasi, ekstensifikasi, maupun optimalisasi pemanfaatan aset-aset yang dikelola oleh BUMD.
Sementara, Fraksi Partai Nasdem yang diwakili oleh I Made Sudiarta, SH meminta agar Perumda/BUMD yang dimiliki Pemerintah Daerah lebih kreatif dalam mencari sumber pembiayaan untuk mengembangkan program kerja dan mencari strategi yang tepat agar mampu meningkatkan PAD, sehingga asas manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng, Drs. Gede Suyasa, M.Pd., menjelaskan Pemkab Buleleng akan berupaya keras untuk meningkatkan PAD yang sudah diprediksi akan naik. Kenaikan PAD tertinggi berada di rumah sakit, karena kesadaran dan keyakinan masyarakat terhadap rumah sakit semakin baik.
“Pendapatan Asli Daerah juga sudah naik, yang sebelumnya 358 miliyar, dan sekarang sudah menjadi 402 miliyar karena intensifikasi kita.” ujar Suyasa.|SY|