Singaraja, koranbuleleng.com | Pemkab Buleleng melaksanakan prosesi upacara mlaspas Ruang Terbuka Hijau (RTH) Bung Karno, Sabtu 18 Desember 2021. Pembangunan lanjutan taman terbuka ini dikerjakan selama tujuh bulan. Beberapa tarian seperti tari rejang renteng, tari barong, dan bondres meramaikan rangkaian upacara tersebut.
Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana juga berkesempatan memberikan pernghargaan kepada I Wayan Winten,S.Pd sebagai pemahat patung Singa Ambara Raja di RTH Taman Bung Karno.
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana berpesan kepada masyarakat untuk ikut menjaga fasilitas tersebut untuk kepentingan umum.
“Harapan saya semua elemen masyarakat ikut menjaga jangan sampai RTH Taman Bung Karno cepat rusak,” harapnya.
Pemkab Buleleng berencana meresmikan taman ini tepat di hari jadi kota Singaraja.
“Ini baru upacara melaspas saja, peresmiannya mungkin nanti kalau musim hujan sudah reda atau dekat dengan Hari Ulang Tahun Kota Singaraja, nanti kita akan undang Gubernur Bali, mungkin juga akan mengundang Ibu Megawati atau Ibu Puan Maharani,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Gede Melandrat,SP mengatakan, Taman Bung Karno akan menjadi salah satu destinasi wisata di Buleleng. Di sini juga dilengkapi dengan sejumlah diorama yang menceritakan tentang perjalanan Rai Srimben sebagai ibunda Bung Karno.
“Ini memang belum diresmikan, namun secara adat budaya dan niskala kami sudah jalani sehingga masyarakat sudah bisa berkunjung kalau hanya sekedar jalan-jalan,” ujarnya.
Sejauh ini, masyarakat tidak dikenakan retribusi bila mengunjungi spot wisata Taman Bung Karno. Pemkab Buleleng baru akan melakukan kajian untuk menyusun regulasi terkait retribusi yang akan diterapkan di RTH Taman Bung Karno.
“Untuk sementara masih gratis, namun Pemkab Buleleng sudah menyusun regulasinya, dan juga melakukan penilaian terhadap seluruhnya termasuk parkir, stage, kios. Sehingga nanti saat Perda muncul tahun depan kita sudah siap,” pungkasnya. |ADV/ET|