PII Anugerahi Soekarno Outstanding Lifetime Achievement Award

Denpasar, koranbuleleng.com | Persatuan Insinyur Indonesia (PII) memberikan penghargaan Outstanding Lifetime Achievment Award untuk Presiden RI Pertama, Ir.Soekarno. Soekarno merupakan Presiden yang juga menginisiasi pembangunan Istana Tampaksiring, Gedung DPR/MPR RI dan Monumen Nasional (Monas).

Gubernur Bali, Wayan Koster mendapatkan kehormatan untuk mewakili keluarga Bung Karno menerima penghargaan Outstanding Lifetime Achievement Award yang diberikan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, KH Ma’ruf Amin dalam acara Peresmian Pembukaan Kongres PII Tahun 2021 yang berlangsung di Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Badung, Jumat 17 Desember 2021.  

- Advertisement -

“Semoga penghargaan yang diterima Bapak Bangsa, Ir. Soekarno menjadi pelecut Kami di Provinsi Bali untuk menjalankan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru pada khususnya, dan dijadikan inspirasi sekaligus semangat oleh pemerintahan di Indonesia pada umumnya untuk mewujudkan pembangunan yang berprinsip pada Trisakti Bung Karno,” jelas Gubernur Bali, Wayan Koster.

Soekarno yang merupakan Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia, dinilai sebagai Tokoh Insinyur Indonesia yang telah berjasa dan berkomitmen mewujudkan tugasnya sebagai seorang Insinyur sejati, dengan membangun infrastruktur ke-insinyuran, membangun peradaban Bangsa dan sekaligus menjadi Bapak Bangsa.

Selain Ir. Soekarno, penghargaan serupa juga diberikan kepada dua tokoh bangsa lainnya, seperti mantan Perdana Menteri, Ir. Djuanda Kartawidjaja dan Presiden ke-III Republik Indonesia, Dr. Ing. BJ Habibie.

Ketua Umum PII periode 2018-2021, Heru Dewanto dalam sambutannya mengungkapkan penghargaan Outstanding Lifetime Achievement Award ini diberikan sebagai wujud Kami mengenang dan menghargai para bapak Bangsa, khususnya dalam bidang ke-insinyuran.  

- Advertisement -

Kepemimpinan Ir. Soekarno dikatakan Heru Dewanto, telah mewariskan karya-karya ke-insiyuran yang luar biasa ikonik, seperti Masjid Istiqlal, Monumen Nasional (Monas), Gedung DPR/MPR, Gedung Sarinah, Wisma Nusantara, Hotel Indonesia, Tugu Selamat Datang, Monumen Pembebasan Irian Barat, serta Patung Dirgantara. Di luar Ibu Kota, ada Jembatan Ampera di atas Sungai Musi, Palembang dan Waduk Jatiluhur di Purwakarta Jawa Barat, yang selain berfungsi sebagai PLTA juga mengairi lebih dari 242.000 hektar sawah.

“Jadi, PII nenyerahkan penghargaan pengabdian seumur hidup yang luar biasa atau outstanding lifetime achievement awards kepada para bapak bangsa ini, merupakan Insinyur (Ir.Soekarno, Ir. Djuanda Kartawidjaja, dan Dr. Ing. Bacharuddin Jusuf Habibie, red) yang Kami banggakan sepanjang sejarah kemerdekaan Indonesia hingga kini,” jelas Heru Dewanto.

Sementara itu, Wakil Presiden Republik Indonesia, KH Ma’ruf Amin dalam pidatonya menyatakan Ir. Soekarno di dalam pengabdiannya sebagai seorang Insinyur telah meninggalkan beberapa bukti, salah satunya seperti Istana Tampaksiring yang pernah menjadi tempat peristirahatan Saya (Wapres Ma’ruf Amin, red). “Belum lama ini Saya beristirahat di Istana Tampaksiring dan Istana Negara ini berada di tempat yang sangat sejuk serta dibangun atas prakarsa seorang Insinyur, yakni Presiden Pertama RI, Bapak Ir. Soekarno,” kata Wapres RI, Ma’ruf Amin.  

Dalam Kongres PII Tahun 2021 Ma’ruf Amin mengatakan percepatan pembangunan infrastruktur menjadi salah satu fokus pemerintah dalam mewujudkan visi Indonesia maju dan sejahtera. Untuk itu, diperlukan kolaborasi dari para pihak terkait dalam rangka memperkuat ekosistem riset dan inovasi kemajuan bangsa. “Inisiasi kolaborasi berbagai pemangku kepentingan sangat diperlukan, terutama untuk memperkuat ekosistem riset dan inovasi,” ucap Wapres K. H. Ma’ruf Amin.

Inovasi dan rekayasa teknologi merupakan kontribusi dari para insinyur yang sangat membantu dalam mempercepat pembangunan. “Insinyur memainkan peranan penting dalam menciptakan inovasi dan rekayasa teknologi yang akan mempercepat pembangunan,” jelasnya.

Wapres menyampaikan jumlah insinyur profesional Indonesia masih tertinggal dibandingkan beberapa negara seperti Vietnam 9.000 insinyur dan Korea Selatan 25.000 insinyur. Diperlukan sertifikasi profesi sebagai upaya percepatan penambahan jumlah insinyur profesional dan mendorong percepatan penambahan jumlah insinyur profesional agar sejajar dengan negara-negara maju, antara lain melalui sertifikasi profesi.|NP|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts