Akhir Tahun, Hunian Hotel di Buleleng Sepi

Singaraja, koranbuleleng.com| Tingkat hunian hotel di Kabupaten Buleleng menjelang pergantian tahun baru, justru tidak mengalami kenaikan yang signifikan. Pemesanan hotel baru di didominasi oleh wisatawan domestik, itupun sangat minim.

Sejumlah pengelola hotel yang ada di kawasan pariwisata Lovina mengakui kunjungan wisatawan ke Buleleng sangat sedikit. Menjelang pergantian tahun, belum ada pemesanan kamar hotel dari wisatawan yang akan melewati malam tahun baru di Buleleng.

- Advertisement -

Selain itu, untuk wisatawan mancanegara juga sepi. Hal tersebut di diduga karena dampak persyaratan menuju Bali yang cukup ketat saat ini. 

Namun, para pengelola meyakini pemesanan kamar hotel berpotensi terjadi pada saat last minute atau sehari sebelum perayaan tahun baru 2022. Namun kondisi saat ini masih lebih baik dibandingkan setahun sebelumnya.

“Untuk peningkatan tajam sekali sih tidak ada. namun kami kebanyakannya bookingannya last minute, kebanyakan masih daerah Bali saja dari luar Bali belum ada,” ujar Eksekutif Manager Hotel Puri Saron Lovina, Dayu Riya, Selasa 28 Desember 2021.

Guna menyiasati wisatawan agar lebih lama tinggal di hotel, sejumlah promo pun dibuat oleh pihak hotel.

- Advertisement -

Riya berharap wisatawan yang datang ke Bali tidak menghabiskan waktu liburannya hanya di Bali Selatan. Melainkan juga bisa menghabiskan waktu di Bali utara sehingga perputaran ekonomi terjadi, serta perekonomian saat ini cepat pulih.

“Semoga dengan dampak di Denpasar sudah mulai ramai, semoga kami juga dapat di Bali utara,” harapnya.

Hal yang sama juga diungkapkan, Resort Manajer Lovina Beach Club Nyoman Suarna kebanyakan pemesanan kamar yang dilakukan wisatawan pada saat last minute. Saat ini wisatawan yang melakukan reservasi hotel Lovina Beach Club untuk tahun baru hanya sebanyak dua puluh persen. 

Kata Suarna, peningkatan hunian justru terjadi sebelum libur Natal 2021. Para wisatawan memilih lebih awal berlibur karena menghindari kerumunan.”Artinya wisatawan itu berlibur lebih awal gitu. karena mungkin dengan situasi dan kondisi saat ini ya menghindari juga kerumunan. Sehingga banyak yang memilih liburan lebih awal,”katanya. 

Sementara, Ketua DPC PHRI Buleleng Dewa Ketut Suardipa mengatakan keterisian hunian hotel di Buleleng masih rendah.

Rendahnya hunian hotel di diduga banyak dampak dari pembatasan yang diberlakukan oleh pemerintah seperti pembatasan operasional jam buka hingga pukul 22:00 Wita dan juga tidak boleh mengadakan kegiatan perayaan tahun baru. 

“Kami bukannya menolak, bukannya tidak setuju dengan himbauan pemerintah. Kalau bisa dibijaksanai, toh di hotel juga sudah ada scan barcode Peduli Lindungi, semua karyawan dan tamu sudah masuk dan check in Peduli Lindungi. dan kita juga tidak menerima tamu dari luar, kita tidak buka untuk umum kita hanya menerima wisatawan yang ada di hotel itu,” ujarnya.

Kata Suardipa, dengan lonjakan wisatawan yang telah terjadi di Bali selatan. Pihaknya berharap wisatawan domestik yang datang melalui jalur darat bisa menambah tingkat hunian hotel di Buleleng menjelang tahun baru.

“Harapan kami di Buleleng mengharapkan wisatawan domestik yang lewat darat. Jadi Jawa, Ketapang, Gilimanuk, itu harapan kami,”harapnya.|YS|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts