Singaraja, koranbuleleng.com| Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Mpu Kuturan Singaraja siapbersaing dengan perguruan tinggi lainnya. Kampus ini mampu mencapai berbagai keberhasilan di tahun 2021. Perguruan Tinggi Agama Hindu Negeri satu-satunya di Bali Utara ini segera menjelma sebagai kampus besar yang siap bersaing dengan perguruan tinggi lainnya.
STAHN Mpu Kuturan Singaraja sebenarnya masih muda usia, yakni lima tahun. Namun kampus ini sudah berkembang sangat pesat. Pembangunan fisik terus digencarkan berbarengan dengan Pembangunan SDM.
Di tahun 2021 ini, STAHN Mpu Kuturan Singaraja telah berhasil menuntaskan tiga pembangunan fisik. Pertama adalah Pembangunan Gedung Kelas Dharma Duta dan Dharma Acarya. Gedung Megah tersebut terletak di sebelah selatan Gedung Rektorat Kampus Menjangan. Kini, gedung itupun sudah dimanfaatkan. Pembangunan lain yakni Laboratorium Praktik Keagamaan bernama Pura Agung Mpu Kuturan. Pura yang menggunakan bahan dasar Paras itu juga sudah tuntas dikerjakan dan dipelaspas 18 Desember lalu.
Kemudian satu lagi pembangunan fisik yang dilaksanakan adalah Pembangunan Asrama yang terletak di halaman belakang kampus. Gedung Asrama itu dibangun tidak memanfaatkan Dana DIPA lembaga, melainkan Hibah langsung dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI. Tidak hanya gedung, dana hibah tersebut juga termasuk untuk perlengkapan isi Gedung. Jadi, STAHN Mpu Kuturan Singaraja hanya tinggal memanfaatkan dan mengelola bangunan tersebut.
Di sektor lain, STAHN Mpu Kuturan juga dengan gencar membangun SDM civitasnya. Puluhan Mahasiswa yang diutus untuk mengikuti berbagai kegiatan lomba, mampu membawa gelar juara, mulai dari tingkat daerah, nasional, hingga ke tingkat Internasional.
Mislanya saja, prestasi membanggakan itu diraih oleh Putu Putri Adelia Savitri yang berhasil meraih Juara 1 dalam lomba Baca Puisi Berbahasa Indonesia/Melayu tingkat Mahasiswa Se-Asia Tenggara serangkaian acara Bulan Bahasa yang diadakan oleh Universitas Islam Riau tahun 2021.
Mahasiswi Semester 5 Prodi Sastra Agama dan Pendidikan Bahasa Bali STAH Negeri Mpu Kuturan Singaraja ini berhasil bersaing dengan 54 orang mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi ternama, baik di Indonesia hingga mancanegara meliputi Vietnam dan Thailand.
Mahasiswi yang akrab disapa Adelia, membacakan puisi dengan judul Sejarah Kami karya Ediruslan Pe Amanriza sebagai Puisi Wajib dan Sajak-Sajak Kecil Tentang Cinta karya Sapardi Djoko Damono sebagai Puisi Pilihan.
Saat ini, STAHN Mpu Kuturan juga tengah memeroses pendirian Program Studi (prodi) baru untuk jenjang Sarjana. Yaitu, Prodi Pendidikan Seni dan Budaya, Manajemen Ekonomi, serta Prodi Hukum Adat. Ketiganya sudah diajukan ke Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama (Kemenag) RI.
Ketua STAHN Mpu Kuturan Singaraja Dr. I Gede Suwindia, M.A menyebut jika sejumlah capaian yang telah diraih ini patut mendapatkan apresiasi bersama baik dari hulu sampai dengan hilir seluruh civitas akademika. Menurutnya, ditengah capaian ini, masih banyak yang harus dikejar. “Mimpi kita masih panjang. STAHN Mpu Kuturan rintisannya kita sudah mulai dari sekarang untuk peningkatan status dari Sekolah Tinggi menjadi Institut,” jelasnya.
Hanya saja dalam konteks capaian selama ini, bukan semata hanya untuk mengejar target, melainkan bagian dari amanat Undang-Undang yang memang harus dilaksanakan. Sehingga kedepan, tidak ada pihak-pihak yang dirugikan.
“Alumni kita bisa memiliki skill lebih, karena ada Prodi yang semi vokasi, yang tidak hanya mendapatkan keilmuan, namun juga ada praktek kelapangan. Kita juga berpacu dengan waktu kita sudah AFTA, kita tidak bersaing dengan kampus di Bali saja,melainkan Indonesia dan Internasional, ini tantangan kita bersama untuk bisa mencapai target tersebut,” kata Suwindia.
Sementara berbicara resolusi di tahun 2022, Suwindia mengaku masih memiliki sejumlah target besar untuk dicapai STAHN Mpu Kuturan Singaraja. Beberapa diantaranya adalah memasukkan penguatan Kehinduan, dan juga penguatan kelokal jeniusan STAHN MPu Kuturan yang berada di Singaraja. Beberapa hal yang bisa dilakukan dengan menggali nilai kerukunan dan keharmonisan. Mengacu pada Spirit Mpu Kuturan yang hadir untuk mempersatukan dan memberikan jalan keluar terhadap masalah sosial yang terjadi.
“Menjadi luar biasa kedepan di tengah pergulatan pemikiran, canggihnya teknologi, gempuran peradaban itu akan luar biasa. STAHN Mpu Kuturan akan hadir untuk memperkuat jati diri masyarakat Hindu di Bali dan Indonesia dengan memperkuat nilai moderasi, pembaharuan ke dalam, penguatan nilai agama tanpa melupakan nilai persatuan kesatuan sebagai bagian dari NKRI,” pungkasnya. (sumber :humas STAHN Mpu Kuturan)