Singaraja, koranbuleleng.com | Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Buleleng akan menggelar pelatihan untuk meningkatkan kapasitas perbekel yang telah dilantik. Dari pelatihan itu, Perbekel diwajibkan mampu membuat Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Desa
Program ini akan diikuti oleh 41 perbekel dari Buleleng yang sebelumnya secara resmi dilantik oleh Bupati Buleleng.
Kepala Dinas PMD Kabupaten Buleleng Nyoman Agus Jaya Sumpena mengatakan dalam pelatihan penambahan kapasitas ini nantinya perbekel yang sudah terpilih dan dilantik dapat menuangkan visi dan misi mengacu kepada RPJM Bupati.
“Dari 41 perbekel yang sudah terpilih akan kami berikan pelatihan kapasitas yang direncanakan pada awal Februari bertempat di Gedung Wanita Laksmi Graha Singaraja. Nantinya perbekel itu mampu membuat Rencana Kerja Pembangunan (RKP) dan menyusun APBDes,” ucap Agus Sumpena.
Selain program pelatihan peningkatan kapasitas Perbekel, Jaya Sumpena juga menyampaikan program prioritas Dinas PMD di tahun 2022 terdapat monitoring Bantuan Sosial (Bansos) berupa uang dengan anggaran Rp1,35 miliar untuk kelompok-kelompok atau sekaa di desa.
“Kami juga akan memonitoring kegiatan PKK dan juga TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) yang akan direncanakan di Desa Giri Emas untuk pembuatan jalan sepanjang 2 kilometer pada bulan Oktober bersama Kodim Buleleng,” ujarnya.
Untuk kawasan Perdesaan Den Bukit diawali dari pergerakan di 8 desa. Yaitu : Desa Panji, Panji Anom, Wanagiri, Selat, Ambengan, Tegallinggah, Sambangan, dan Baktiseraga. Sebagai tim koordinasi, Dinas PMD Kabupaten Buleleng membuatkan rencana pembangunan kawasan perdesaan di 8 desa tersebut.
Selain itu, PMD juga mendorong Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) untuk didaftarkan memiliki badan hukum sesuai ketentuan dari Kementerian Desa.
“Dari 126 Bumdes yang sudah terbentuk di Buleleng, baru 4 yang sudah berbadan hukum, sisanya sudah diproses. Harapannya, kedepan semua Bumdes di Buleleng sudah berbadan hukum,” harapnya.|R/NP|
