Sambut Pekan Dies XXIX, FBS Lepas Kontingen Satria Muda Kamboja

Singaraja, koranbuleleng.com | Di tengah suasana penuh harapan dunia akan semakin pastinya akhir dari pandemi ini, di bawah pagi Kota Singaraja yang temaram mendung, sisa hujan Desember, Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Ganesha melepas kontingan Satria Muda Kamboja di ajang Dies Natalis XXIX Undiksha.

Dies sebagai hari lahir atau peringatan ulang tahun sebuah universitas, selalu dirayakan dengan penuh sukacita oleh sivitas akademika yang berkarya pada rel tri darma. Bisa jadi perayaan dies adalah semacam jeda atau “retret” untuk merayakan sukacita bersama dan kembali mengenang setahun lalu perjalanan untuk menapak tahun-tahun depan yang penuh dengan target dan harapan-harapan besar, sebagaimana dipatri dalam visi dan misi universitas.

- Advertisement -

Tahun ini, Dies Natalis XXIX dirayakan secara luring namun dengan penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat di bawah pengawasan Satgas Covid19 Kabupaten Buleleng, menjadi perayaan yang memicu semangat berkompetisi dalam bidang olah raga, seni, dan ilmiah.

Setahun sebelumnya, dies dirayakan secara sepenuhnya daring karena pandemi dunia ketika itu belum menunjukkan penurunan jumlah kasus. Dies kali ini seolah menjadi konvensasi bersama untuk melipatgandakan semangat, suka cita, dan kegembiraan bersama insan kampus yang telah sepakat berdiri  di atas falsafah tri hita karana. Dies ini jua adalah ekspresi hubungan harmonis antarmanusia atau dalam konsep pawongan.

Semangat inilah yang pagi lembaran keenam pada Januari 2022, di halaman wantilan Trunajaya, menjadi satu arena waktu Satria Muda Kamboja menyatukan seluruh semangat dan harapan dalam dies ini.

Memang suasana pandemi masih terasa. Mahasiswa yang hadir dalam jumlah yang sangat terbatas. Namun demikian, keadaan ini dirasa jauh lebih baik ketimbang dies tahun lalu. Dies kali ini membawa harapan yang hebat walaupun masih tetap ada di bawah bayang-bayang pandemi dunia.

- Advertisement -

“Dengan suka cita dalam suasana kompetitif, bersaing dalam suasana kekeluargaan,” tandas Dekan FBS Undiksha, Prof. Dr. I Made Sutama, M.Pd.  Hal inilah yang menjadi spirit kontingan FBS atau yang lebih populer dengan sebutan Satria Muda Kamboja untuk hadir di setiap cabang lomba, baik ilmiah, olah raga, dan seni.

Suka cita bersama di kalangan seluruh sivitas akademika Undiksha dalam skala besar ini pada momentum dies tentu adalah kesempatan yang sangat mahal. Selama setahun penuh universitas bekerja dan berkarya untuk menghasilkan berbagai produk kemajuan yang disumbangkan kepada umat manusia, sejalan dengan spirit atau kebijakan hilirisasi penelitian, sehingga produk-produk riset atau pemikian para ahli di Undiksha, dimanfaatkan bagi kemaslahatan sosial.

Tentu semua itu menjadi hari-hari yang padat, sibuk, dan melelahkan. Maka di ujung tahun ini dan di antara peralihan semester ganjil ke genap, insan Undiksha boleh kiranya bersuka cita dalam bingkai dies natalis.

Tampaknya kesadaran semacam ini dipandang sangat penting bagi FBS sehingga Prof. I Made Sutama, M.Pd. menyatakan betapa pentingnya suka cita itu, yang memang dibingkai dalam suasana kompetitif. Suka cita ada di atas persaingan atau kompetisi untuk meraih prestise unggul. (*)

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts