Singaraja, koranbuleleng.com | Pemerintah Kabupaten Buleleng berencana membentuk kembali Desa Tangguh Bencana (Destana) di Desa yang menjadi resiko rawan bencana alam. Sebelumnya, Buleleng telah membentuk 5 Destana yakni di desa Gitgit, Lemukih, Pancasari, Galungan, dan Musi.
Kepala Pelaksana BPBD Buleleng Putu Ariadi Pribadi mengatakan, keberadaan Dastana sangat penting karena di Buleleng yang memiliki kondisi topografi yang cukup ekstrim di sebagian besar wilayahnya. Pemilihan Dastana nantinya akan disesuaikan dengan kebutuhan. Yang diutamakan adalah desa yang memiliki potensi rawan bencana.
Dastana akan melibatkan masyarakat desa stempat yang ingin berpartisipasi aktif dalam penanganan bencana. BPBD akan memfasilitasi proses pembentukan yang terdiri pembinaan, dan pengukuhan lembaganya.
Selain itu, BPBD akan memberikan bantuan peralatan yang digunakan dalam penanganan bencana.
“Nanti relawan ini bertanggung jawab untuk menangani bencana alam yang terjadi masing-masing. Mereka dulu yang bergerak, nanti kalau tidak bisa di tangani baru dari kita membantu” ujar Ariadi, Kamis 20 Januari 2022
Untuk tahun ini, BPBD hanya memilih tiga desa untuk dibentuk Dastana. Hanya saja, kedepan pihaknya berharap bisa lebih banyak lagi. Karena hal ini diakui sangat membantu BPBD dalam menangani bencana yang perlu penanganan cepat.
“Kita lihat dulu perkembanganya. Karena ini kan perlu mengumpulkan orang-orang. Apalagi sekarang kasus civid sudah mulai menambah lagi. Jadi kita fokuskan di tiga desa dulu” pungkasnya. |ET|