Singaraja, koranbuleleng.com| Nyoman Nirta, 66 tahun, warga Banjar Dinas Bhuanasari, Desa Wanagiri, Kecamatan Sukasada, Buleleng ditemukan tewas tenggelam di Danau Buyan setelah sebelumnya dilaporkan hilang oleh pihak keluarga. Jenazah Nirta ditemukan, Jumat, 28 Januari 2022.
Korban pertama kali ditemukan meninggal setelah seorang warga bernama Ketut Arda, menemukan sepeda motor korban terpakir di depan rumahnya yang berada di Gang Bergong, Jalan Raya Wanagiri – Gobleg, Jumat, 28 Januari 2022. Terkejut akan hal itu, Arda lantas melaporkan peristiwa kepada Babinsa, Bhabinkamtibmas, Aparat Desa Setempat dan keluarga korban.
Mendengar hal itu, keluarga korban pun sempat mencari korban ke sanak keluarganya. Namun hingga Jumat siang, korban Nerti yang sudah meninggalkan rumah sejak Rabu, 26 Januari 2022 pagi itu belum diketemukan.
Merasa khawatir terhadap keberadaan korban, keluaga korban pun lantas meminta bantuan kepada Babinsa, Bhabinkamtibmas, Aparat dan warga sekitar untuk mencari keberadaan korban. Aparat Desa dan warga setempat yang melakukan pencarian lantas menemukan pakaian dan sendal jepit yang diduga milik korban, di sebuah keramba tempat mesin pompa air milik warga.
Aparat desa dan warga setempat yang menemukan hal itu pun. Mencoba melakukan pencarian korban dari atas keramba dengan cara manual, dengan jangkar dari ranting pohon dan tali nilon. Sembari menungu bantuan dari BPBD Buleleng dan Basarnas.
Tak berselang lama, Aparat desa dan warga yang melakukan pencarian pun, akhinya menemukan korban Kerti tenggelam di dasar Danau Buyan. Sekitar pukul 14:15 Wita jasad korban pun berhasi dinaikan warga dan di evakuasi ke pinggir danau.
Kapolsek Sukasada Kompol Made Agus Dwi Wirawan membenarkan, korban meninggal akibat tenggelam di keramba ikan milik warga setempat. Korban diduga bisa sampai, hingga di keramban akibat penyakit linglung yang dimilikinya.
“Korban tidak punya masalah hanya saja korban sosok pendiam. Informasi dari anak korban, bapaknya sudah bingung-bingungan,” ujarnya.
Saat ini korban sudah disemayamkan di rumah duka korban. Keluarga korban sudah mengikhlaskan kepergian korban dan menganggap hal tersebut sebagai musibah. |YS|
