Singaraja, koranbuleleng.com| Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Buleleng menyiapkan 15 ton beras, sebagai cadangan pangan. Beras tersebut untuk bantuan bencana alam maupun non alam.
Pemerintah pun telah menyediakan anggaran untuk cadangan pangan ini sebesar Rp 150 juta dari APBD. Penyediaan cadangan pangan ini dilakukan sesuai Perda Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD). Dimana, beras tersebut diberikan kepada masyarakat apabila dalam situasi darurat seperti terjadi bencana alam maupun non alam, yang menyebabkan masyarakat tidak dapat bekerja.
Cadangan pangan dari pemerintah daerah ini akan lebih dahulu diberikan, sesuai laporan dari masing-masing desa. Apabila stok cadangan pangan dari pemerintah daerah telah habis atau tidak mencukupi, maka akan diambil dari cadangan stok beras Bulog. Untuk saat ini Pemerintah Kabupaten Buleleng masih memiliki cadangan di Bulog sebanyak 100 ton.
“Tapi jika terjadi situasi darurat, beras yang lebih dahulu diberikan kepada masyarakat adalah cadangan pangan dari pemerintah daerah. Kalau kurang, baru diberikan stok Bulog,” ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Buleleng, I Gede Putra Aryana, Kamis 27 Januari 2022.
Aryana menyebut, Penyimpanan beras sebanyak 15 ton itu akan dikerjasamakan dengan pihak ketiga dalam hal ini PD Swatantra. Mengingat beras hanya dapat disimpan selama empat bulan, maka PD Swatantra dapat mengelola beras tersebut untuk dijual di pasaran. Apabila sewaktu-waktu beras tersebut dibutuhkan oleh Pemkab, maka PD Swatantra dapat segera menyerahkannya, dengan kualitas yang baik.
Selain itu kata Aryana, untuk anggaran Rp.150 Juta bisa mendapatkan sekitar 12 hingga 15 ton beras. Ketika dibutuhkan, beras tersebut akan di paket menjadi 5 atau 10 Kilogram untuk 1 keluarganya.”Untuk menjaga ketahanan pangan, kami juga sudah berkoordinasi dengan PD Swatantra agar membeli beras dari Lumbung Pangan Masyarakat (LPM),”pungkasnya.|YS|