Singaraja, koranbuleleng.com | Pembangunan Bendungan Tamblang yang berlokasi di perbatasan empat desa di wilayah Kecamatan Sawan dan Kubutambahan, sudah mencapai 70 persen.
Gubernur Bali Wayan Koster langsung hadir memantau perkembangan pembangunan proyek ini pada Minggu 13 Februari 2022.
Koster hadir untuk memastikan proses pengerjaan Bendungan sesuai dengan prosedur. Koster pun berharap proyek bendungan yang menelan anggaran APBN sebesar Rp 793,7 miliar ini bisa selesai sebelum batas waktu kontrak.
“Sesuai kontrak target selesai pada Desember 2022. Tapi dari laporan balai Sungai bisa dipercepat. Mudah-mudahan bisa selesai sebelum batas waktu kontrak” kata Koster
Bendungan Tamblang akan memberikan manfaat kepada Masyarakat wilayah Buleleng khususnya di wilayah Kecamatan Tejakula, Kubutambahan, Sawan, sampai ke kecamatan Buleleng.
Kedepan, Koster juga akan menyiapkan nama Bendungan Tamblang sesuai dengan kearifan lokal sesuai dengan pelaksanaan Nangun Sat Kerthi Loka Bali.
“Selama ini masalah air memang menjadi kendala di wilayah Buleleng. Dengan selesainya Bendungan ini. Jadi tidak ada cerita lagi kekurangan air di musim panas ” kata Koster
Sementara itu, Kasatker Bendungan Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida, I Gusti Putu Wandira, mengatakan, jika progres kemajuan pembangunan bendungan Tamblang cukup pesat. Saat ini yang sudah rampung dikerjakan adalah bagian pondasi serta penyelesaian bagian-bagian pendukung pondasi.
Selanjutnya akan menyiapkan pembangunan tubuh bendung yang akan menggunakan teknologi inti aspal. Dimana ini aspal ini merupakan pertama kali diterapkan di Indonesia bahkan di Asia Tenggara.
Teknologi inti aspal dipilih sebagai inovasi pembangunan bendungan yang jauh lebih aman dibandingkan teknologi lainnya. Pelapisan aspal pada tengah tubuh bendung itu memiliki kelebihan, yakni lebih kedap dan tahan kebocoran. Bahkan, potensi kerusakan akibat gempa juga sangat minim dengan teknologi ini.
“Inti aspal itu sudah dulu sejak ada, namun kita baru menggunakan. Semoga bendungan inti aspal yg pertama ini dapat memberikan manfaat lebih.” Kata Putu Wandira
Selain untuk pemenuhan air, Bendungan Tamblang juga dimanfaatkan sebagai pengembangan pariwisata. Pihaknya tengah menyiapkan bangunan penunjang disekitar bendungan dengan pembangunan Candi Angsa dan juga Patung Dewi Sri.
“Selain itu juga penataan alam di sekitar termasuk tanamannya. Jadi ini sudah kita konsepkan dalam penataan untuk melengkapi potensi wisata di bendungan Tamblang” imbuh Putu Wandira
Bendungan Tamblang yang dibangun di atas lahan seluas 73,60 hektar dengan tinggi 68 meter dan luas 358,585 meter persegi ini akan dapat menampung air sebanyak 2,6 juta meter kubik per detik. |ET