Sekeha Teruna Teruni Lanjutkan Buat Ogoh-ogoh

Singaraja, koranbuleleng.com| Pemerintah Provinsi Bali akhirnya mengizinkan pengarakan ogoh-ogoh serangkaian Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1944. Larangan sebelumnya muncul dengan pertimbangan situasi PPKM Level 3 Covid19. Namun kritik dari masyarakat banyak yang viral di media sosial hingga pemerintah akhirnya mengizinkan pengarakan Ogoh-ogoh serangkaian Nyepi nanti.

Para pemuda Sekeha Truna Truni (STT) pun melanjutkan kembali pembuatan ogoh-ogoh yang sempat tertunda. Seperti yang dilakukan STT Dharma Kerthi, Banjar Adat Jinengdalem, Desa Jinengdalem, Kecamatan Buleleng. Mereka terlihat kembali melakukan pembuatan ogoh-ogoh. Mereka kembali melakukan perbaikan terhadap ogoh-ogoh yang sebelumnya telah mereka buat.

- Advertisement -

Salah seorang anggota STT Dharma Kerthi, Banjar Adat Jinengdalem, Ketut Hermawan mengatakan, ogoh-ogoh tersebut awalnya dibuat di bulan Januari 2022 lalu. Namun, karena adanya Surat Edaran (SE) yang tidak mengizinkan pengarakan ogoh-ogoh, pembuatan ogoh-ogoh itu ditunda.

“Kemarin saya lihat lagi di media sosial arahan dari Gubernur Bali untuk pemuda yang sudah membuat ogoh-ogoh silahkan dilanjutkan, kami lanjutkan lagi pembuatnya. Kami juga sudah berkoordinasi dengan Kelian Desa Adat Jinengedalam, dari kelian desanya juga sudah memberitahukan untuk mengikuti arahan dari Gubernur,” terang Hermawan saat ditemui Kamis 17 Februari 2022.

Namun, karena waktu yang sudah mendesak, dia harus mengubah bentuk dari ogoh-ogoh sehingga pengerjaanya diharapkan bisa selesai tempat waktu.

Hermawan menyebut, nantinya ogoh-ogoh itu akan diarak di seputaran wilayah Banjar Adat Jinengdalem dan akan dibakar di setra Desa Jinengdalem yang berjarak 50 Meter dari tempat pembuatan ogoh-ogoh tersebut. Selain itu pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan Kelian Desa Adat setempat untuk persyaratan tes Rapid Antigen sebelum pengarakan ogoh-ogoh.

- Advertisement -

“Untuk syarat saat mengarak ogoh-ogoh untuk di  tes rapid antigen, untuk itu saya sudah berkoordinasi dengan kelian desa adatnya. Itu akan dilaksanakan karena itu juga syarat dari prokes di era Covid-19 ini,” pungkasnya. |YS|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts