Keren, Ada Tengkorak Sapi Dipamerkan Sebagai Karya Seni 

Singaraja, koranbuleleng.com| Sebanyak 15 mahasiswa program studi Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Ganesha (Undiksha) Singaraja, menggelar pameran karya seni. Pameran tersebut, menampilkan puluhan seni dari lukisan, patung, fotografi, serta karya seni lainya.

Salah satu karya seni ditampilkan, lukisan yang dibuat diatas tengkorak sapi. Kepala sapi yang sebelumnya tak berguna, dibuat menjadi lukisan dengan nilai seni tinggi. Diatas tiga tengkorak sapi yang dijejerkan dalam pameran bertema Upload ke Dunia Nyata di Galeri Paduraksa Gedung Fakultas Bahasa dan Seni Undiksha, Singaraja, dilukis kisah pewayangan yang menceritakan Dalem Balingkang.

- Advertisement -

Pemilik karya, Satya Pradnyana mengatakan cerita Dalem Balingkang itu diambil, karena dalam ceritanya mengisahkan akulturasi dalam budaya di Bali. Dimana seorang raja Bali mempersunting seorang perempuan berdarah Cina. Kisa itu, kemudian dituangkannya dalam bentuk lukisan di atas tengkorak sapi.

Pameran karya seni di Undiksha

Pradnyana menyebut, untuk bisa menyelesaikan karyanya dia membutuhkan waktu tiga bulan. Tengkorak sapi dipilih untuk dipilih menjadi bahan karya. Lantaran bagian paling atas sapi itu, tak laku jika dijual. Sehingga dia, mencoba membuat karya dari bahan tengkorak sapi tersebut.

“Karena tulang ini tidak bisa dijual lagi oleh pemotong  pengepul daging, tidak mau diolah jadi sup karena terlalu besar. Jadi saya ambil untuk jadi karya,” ujarnya ditemui Kamis, 18 April 2024.

Kata Pradnyana, tengkorak-tengkorak sapi itu diambilnya dari lokasi pemotongan sapi yang ada di wilayah Kabupaten Tabanan. Selain itu, tulang yang diambil harus tengkorak sapi jantan. Melukis diatas tulang sapi ini pun disebut rumit. Sehingga harus membutuhkan beberapa bulan dalam menyelesaikannya.

- Advertisement -

“Pakai tulang sapi jantan, karena kalau betina kecil. Model tanduk juga unik. Persiapannya dari September. Tingkat kesulitan waktu menoreh pakai bor, ketebalan tidak rata itu kesulitan yang saya temukan. Satu sudah ada dibeli, saat pameran di Badung,” kata dia.

Ditempat yang sama, Koordinator Pameran Allyce Win mengatakan dalam pameran sini ini mereka menghadirkan karya-karya terbaru mahasiswa Seni Rupa Undiksha dalam tugas akhir. Karya-karya yang dipamerkan berupa lukisan, foto, kriya, patung, grafis, hingga tekstil. Dengan mengambil topik kebudayaan, religi, musik, hingga ekologi. 

Allyce menyebut, pameran ini diberi tema Upload ke Dunia Nyata. Tema tersebut dipilih sebagai tema berlatar pada masa Covid-19. Saat itu, disebut ada banyak perubahan dalam praktik perkuliahan. Sebagai mahasiswa “angkatan Covid-19”, ia dan mahasiswa lain mengikuti perkuliahan secara daring. Tugas-tugas yang diberikan dosen pun di-upload atau diunggah. Pameran karya itu, akan dibuka untuk umum mulai tanggal 22 hingga 29 April 2024.

“Tema diambil karena latar belakang kami angkatan 2020 perkuliahan online karena Covid-19 selama 3 semester. Jadi aktivitasnya upload mengupload tugas. Sekarang dengan pameran ini kami harap bisa mengunggah diri kita ke dunia nyata,” kata dia. 

Dalam pameran ini, masing-masing mahasiswa menampilkan karya terbaiknya untuk ditampilkan ke publik. Selain itu, tidak ada tema khusus dalam karya-karya yang dipamerkan. “Pameran ini tidak ada tema yang mengerucut. Semua karya ada berbagai macam konsep. Satu mahasiswa ada yang memamerkan tiga karya,” ucapnya.(*)

Editor :I Putu Nova Anita Putra

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts