Singaraja, koranbuleleng.com │ Kasus gigitan anjing gila yang dicurigai menularkan Virus Rabies kembali marak terjadi di Buleleng. Terbukti ada beberapa warga melaporkan kasus gigitan anjing kepada petugas Dinas Pertanian (Distan) Buleleng.
Dari beberapa laporan kasus gigitan anjing terjadi di Desa Ringdikit, Kecamatan Seririt. Kasus ini pun telah ditindaklanjuti dengan melakukan pemantauan di lokasi kejadian. Hasilnya, memang benar ada salah satu warga yang telah digigit anjing.
Selain itu, Kasus gigitan anjing lain juga terjadi di Kelurahan Banjar Tegal, Kecamatan Buleleng. Penelusuran di lapangan menyebutkan, salah satu korban ini tergigit anjing sekitar 3 bulan yang lalu. Kasus ini sekarang pun masih ditelusuri Dinas Pertanian.
Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Distan Buleleng Made Suparma mengatakan, adanya laporan gigitan anjing di wilayah Seririt yang bersangkutan sudah melakukan pencegahan dengan mencari suntikan Vaksin Anti Rabies (VAR) di pusat kesehatan terdekat.
Namun demikian, untuk memastikan apakah anjing yang menggigit itu positif terjangkit rabies, belum bisa dilakukan. Anjing yang menggigit warga tersebut telah dieliminasi atau dibunuh dan bangkai anjingnya terlanjur dihanyutkan ke aliran sungai. Hal ini menyulitkan petugas pengambil sampel kepala anjing tersebut untuk memastikan apakah anjing tersebut menularkan rabies.
“Maunya kita ambil sampel kepala anjing yang menggigit, namun anjing itu bangkainya dibuang jadi kasus ini belum berani kami pastikan apakah anjing itu menularkan rabies atau tidak,” katanya.
Suparma pun mengingatkan agar warga tetap mewaspadai dengan terjadinya gigitan anjing dengan cara dikandangkan atau diikat, sehingga tidak hidup liar. Selain itu, kalau terjadi gigitan, agar segera melapor ke petugas terdekat. Sehingga memudahkan ketika petugas akan melakukan penelusuran lebih lanjut.
“Kalau tergigit segara kepuskesmasan terdekat untuk di VAR. anjingnya jangan dibunuh, tetapi diikat, sehingga kami bisa mengambil sempel otak anjingnya apakah terinveksi rabies atau tidak,” pungkasnya. │ET│