Singaraja, koranbuleleng.com | Desa Adat Buleleng menggelar upacara Tawur Agung Kesanga di Catus Pata, Singaraja, Rabu 2 Maret 2022. Tujuh orang sulinggih memimpin upacara tersebut.
Upacara tawur agung kesanga tetap memperhatikan protokol kesehatan. Tawur Agung bertujuan untuk membersihkan semesta, Bhuwana Agung dan Bhuwana Alit.
Tawur agung menggunakan sarana 17 jenis hewan sebagai pelengkap upacara. Ini tradisi yang digelar setahun sekali pada saat Pengrupukan, atau satu hari sebelum Hari Raya Nyepi tahun caka 1944.
Warga akan memohon tirta suci dalam ritual itu untuk menyucikan alam semesta.
Keesokan harinya, saat melalui proses penyepian, umat hindu di Bali melakukan tapa brata penyepian. Diantaranya amati gni, amati karya, amati lelungan dan amati lalanguan. Jadi masyarakat di Bali tidak diperbolehkan melakukan aktivitas apapun selama dua puluh empat jam.
Kelian Desa Adat Buleleng Nyoman Sutrisna menyampaikan pelaksanaan Tawur Agung Kesanga ini diawali dengan membentuk panitia. Di mana dalam bentuk panitia itu sudah berkoordinasi dengan instansi terkait baik dalam melakukan kegiatan persiapan dan pelaksanaan Catur Brata Penyepian.
“Pelaksaan ini kita dahului dengan pecaruan yang ada di Pura Desa dari jam 8 pagi sampai dengan jam 10 pagi. Lalu setelah itu kita melakukan persembahyangan bersama di Catus Pata Agung,” ungkapnya.
Lebih jauh, Sutrisna berharap mudah-mudahan Tawur Kesanga ini bisa berjalan dengan lancar dan sukses. Tentu saja dirinya meminta kepada krama yang hadir tetap melakukan Protokol Kesehatan (Prokes) Covid-19, dikarenakan hal ini merupakan suatu tatanan disiplin dalam melaksanakan Tawur Kesanga pada tahun 2022 yang masih dalam kondisi pandemi Covid-19.
Ditambahkan, Sutrisna mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Buleleng yang memberikan tugas kepada Desa Adat Buleleng untuk melakukan Tawur Kesanga di tahun 2022.
“Mudah-mudahan apa yang menjadi tugas kami di desa adat ini, mewakili dari pada krama yang ada di Desa Adat Buleleng dan Kabupaten Buleleng, semoga pelaksanaan Catur Brata Penyepian berjalan lancar,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Wabup Buleleng, dr. Nyoman Sutjidra menyampaikan dengan dilaksanakannya kegiatan Tawur Agung Kesanga ini menjadi salah satu rangkaian dalam perayaan Catur Brata Penyepian. Di mana, hal ini bertujuan agar Bhuana Agung dan Bhuana Alit dapat bersih semua.
Lebih lanjut, Sutjidra mengharapkan kepada masyarakat Buleleng agar bisa melaksanakan Catur Brata Penyepian dengan baik. “Semoga di hari suci ini kita semua damai serta mendapat kebahagiaan. Barang tentu di tengah-tengah pandemi Covid19 ini mengharapkan kami di Pemerintah Kabupaten Buleleng dan masyarakat Buleleng agar pandemi Covid19 cepat melandai,” harapnya.
Lebih jauh, pihaknya mengajak seluruh masyarakat Buleleng dalam perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1944 ini, supaya bisa mengintropeksi diri agar ke depannya Buleleng menjadi lebih baik.(*)