Mahasiswa Harus Punya Pengalaman Garap Proyek

Singaraja, koranbuleleng.com | Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) meluluskan sebanyak 702 lulusan yang berasal dari jenjang pendidikan Diploma III, Sarjana, Magister, dan Doktor pada gelaran wisuda ke-67, Jumat 25 Maret 2022.

Wisuda kali ini dilaksanakan secara full luring yang didukung dengan protokol Kesehatan yang ketat. Serta para wisudawan tidak diperkenankan untuk mengajak pendamping guna mengantisipasi kerumunan.

- Advertisement -

Selain itu wisuda kali ini sangat spesial karena kali pertamanya diikuti oleh Sarjana Kedokteran. Selain itu juga diisi orasi ilmiah oleh Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D.

Dalam orasinya yang bertemakan Sinergi dan Kolaborasi Dalam Revitalisasi dan Tranformasi Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D. menyampaikan bahwa perguruan tinggi harus memfasilitasi para mahasiswa atau calon lulusan untuk terus mengembangkan soft skill, karakter, attitude, serta leadership dalam menyiapkan calon pemimpin masa depan. Karena dalam dunia kerja nantinya yang menentukan itu bukan hanya dari nilai IPK saja akan tetapi semua aspek seperti soft skill, karakter sampai dengan attitude harus seimbang dimiliki oleh lulusan. Hal itu bisa didapatkan oleh lulusan ketika pada saat menjadi mahasiswa pernah memiliki pengalaman dalam memegang suatu project.

“Oleh karena itu kami mendorong kepada Undiksha dan seluruh perguruan tinggi di Indonesia untuk menerapkan project base learning pembelajaran yang benar-benar membawa kenyataan didalam dunia pendidikan” ujarnya.

Ia menambahkan mahasiswa juga harus menempuh pendidikan belum pernah menyentuh pengalaman dalam merasakan pahit manisnya dunia nyata melalui project yang bisa dikerjakan olehnya. Melalui pembelajaran berbasis project, mahasiswa dapat belajar sambil mengerjakan project riil dari industry maupun dunia nyata. Hal ini lah yang sedang dikembangkan dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka.

- Advertisement -

“Ini konsep kebijakan yang kita rombak, sehingga kita mengenalkan project base learning. Jadi ketika  lulus sudah punya pengalaman baik itu dalam kegagalan maupun keberhasilan mengerjakan suatu project. Itu adalah ilmu yang mahal,” jelasnya.

Pada kesempatan tersebut, ia juga mengapresiasi berbagai capaian Undiksha di tahun 2021, baik dalam Indikator Kinerja Utama PTN Badan Layanan Umum yang berada di peringkat ke-7 maupun dalam Simkatmawa yang berada di peringkat 13 nasional. Selain itu, implementasi kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka juga dinilai sudah berjalan optimal. Ia juga menanggapi terkait usulan peningkatan grade D-III ke D-IV. Ia memberikan apresiasi dan menyatakan pihaknya sangat mendukung.

”Secepatnya akan kami proses agar seluruh D-III nanti berubah menjadi sarjana terapan yang link and match dengan dunia usaha dan dunia kerja,” terangnya.

Sementara itu Rektor Undiksha, Prof. Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd., mengungkapkan bahwa Undiksha sebagai Perguruan Tinggi, senantiasa berusaha untuk menghasilkan lulusan-lulusan yang unggul, kompeten, dan berkarakter. Selama studi, Undiksha berusaha untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan, keterampilan, teknologi, dan nilai-nilai hidup. Melalui itu, para lulusan diharapkan mampu memperoleh pekerjaan yang layak serta mampu menciptakan lapangan kerja, terus termotivasi untuk melanjutkan studinya, serta bermanfaat dan berguna bagi keluarga dan masyarakat. Selain itu, ia juga mengajak para lulusan untuk terus meningkatkan kompetensi di era disruption technology maupun dalam abad 21.

“Ada tiga hal yang harus kita lakukan yaitu menguasai teknologi, menguasai data dan menguasai bahasa, dan literasi humanitis ini adalah hal utama. Selain itu dalam abad 21, keterampilan yang utama itu kita sebut minimal 4 C, Critival thinking, Creative, Colaborative, dan Comunication, ditambah dengan compasion dan computational juga perlu dimiliki,” tegasnya. |WK|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts