Singaraja, koranbuleleng.com │ Tim Tehnical Delegate (TD) Federasi Panjat Tebing Indonesia(FPTI) Bali menilai fasilitas panjat tebing di GOR Bhuwana Patra, Singaraja belum memenuhi standar untuk mengakomodir 21 nomor pertandingan pada Porprov Bali 2022 kecuali harus melakukan sejumlah perbaikan pada papan dinding yang menelan biaya hingga ratusan juta.
Tim TD FPTI Bali yang dipimpin langsung oleh Ketua Pengprov FPTI Bali, Putu Yudiatmika sempat melakukan kunjungan ke GOR Bhuwana Patra dan didampingi Pengurus Harian KONI Buleleng dan Pengurus Kabupaten FPTI Buleleng, Selasa 28 Juni 2022. Dari kajian teknis dan pertimbangan anggaran, KONI Buleleng memutuskan tidak siap untuk menjadi tuan rumah untuk cabor Panjat Tebing Porprov Bali 2022.
Sebelumnya, KONI Bali telahmenetapkan Kabupaten Karangasem sebagai tuan rumah penyelenggaracabor PanjatTebing Porprov Bali,namun dalam perjalanannya Pengurus FPTI Kabupaten Karangasem mengundurkan diri sebagai tuan rumah penyelenggara karena kondisi yang sama, yakni fasilitas panjat tebing yang tidak layak dan butuh anggaran besar untuk perbaikan. Akhirnya, TDFPTI Bali melkaukan visitasi ke Buleleng. Selain Buleleng, FPTI Bali juga akan melakukan kunjungan ke Tabanan untuk tujuan yang sama.
Ketua Pengprov FPTI Putu Yudiatmika mengatakan, kunjungan dilakukan untuk melihat kajian teknis serta untuk memastikan standar pada fasilitas papan panjat tebing di Buleleng.
Diakui, Fasilitas papan panjat tebing di Buleleng dibangun sudah terlalu lama. Jika diperbaiki akan menggunakan dana yang cukup besar. Namun pada porprov kali ini tidak diperkenankan untuk membangun venue baru atau melakukan renovasi dengan dana yang besar
“Kita pastikan hanya satu yang memenuhi syarat di Buleleng adalah kesiapan, namun kurang memenuhi standar teknis karena di panjat tebing standarnya terus berubah. Masih banyak yang harus dilakukan perbaikan.” ungkapnya.
FPTI Bali berharap para atlet Buleleng tetap fokus dalam bertanding dimanapun lokasi penyelenggara panjat tebing nanti. Ajang Porprov Bali merupakan barometer pembinaan atlet cabang olahraga Panjat Tebing yang dipersiapkan menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-21 di Aceh dan Sumatera Utara.
“Cabor Panjat Tebing ini kita geser ke Tabanan. Kami harap atlet Buleleng tetap fokus untuk Persiapan Porprov nanti,” ucap Yudiatmika.
Sementara itu, Ketua Umum Pengkab FPTI Buleleng Wahjoedi menyampaikan, kini fokus untuk mengejar proyeksi juara dalam berbagai kejuaraan bukan hanya di Porprov Bali.
“Buleleng itu terkenal, kita harus jengah. Sasaran kita bukan hanya di Porprov. Kami dan Ketua KONI sepakat, kita bidik yang lebih besar untuk Nasional. Segera kita buat usulan baru untuk pengembangan venue olahraga sport climbing di GOR Bhuana Patra untuk jadi yang terbaik di Bali,” tegasnya.
Ditempat sama, Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Buleleng, Ketut Wiratmaja mengatakan, peninjauan yang dilakukan FPTI Bali akan menjadikan evaluasi terhadap keberadaan fasilitas papan panjat yang dibangun sejak 2015 lalu.
Kendati gagal sebagai tuan rumah untuk cabor Panjat Tebing, KONI berharap atlet-atlet Buleleng tetap mampu tetap menjaga optimisme mempersembahkan prestasi membanggakan dalam Porprov nanti.
“Setelah di kalkulasi dengan ketua FPTI dana yang kita butuhkan belum terjangkau. Ini sifatnya mendadak, kedepan kita bakal sempurnakan pada event yang lain,” ungkap Wiratmaja.│ET│