Bupati Buleleng Sesalkan Rencana Bandara Bali Utara Dikeluarkan dari PSN

Singaraja, koranbuleleng.com| Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana menyesali rencana pembangunan Bandara Bali Utara dikeluarkan dari program Proyek Strategis Nasional (PSN). Padahal Pemprov Bali, sudah melakukan berbagai upaya untuk mendukung upaya bandara tersebut.

“Pemprov sedang menyiapkan Tol Gilimanuk-Sumberklampok sebagai penunjang bandara. Juga sudah menyiapkan lahannya, dengan menyerahkan sertifikat. Gubernur sudah berbuat semaksimal mungkin. Gubernur sudah berupaya sekuat tenaga tentang bandara ini tercapai. Jadi jangan menyalahkan gubernur tentang bandara ini,” ujar Agus Suradnyana, Rabu, 27 Juli 2022.

- Advertisement -

Agus Suradnyana mengatakan, untuk keseimbangan antara Bali utara dan selatan memang diperlukan adanya bandara tersebut. Karena diharapkan bisa memajukan perekonomian di Buleleng, meskipun saat ini sudah dibangun jalan shortcut.

Bupati pun berharap, pembangunan bandara Bali Utara bisa diusulkan kembali oleh Pemprov Bali ke pemerintah pusat. Meski sudah dikeluarkan dalam PSN, pihaknya meyakini pembangunan bandara Bali Utara bisa terealisasikan.

“Mungkin pemerintah pusat mempunyai kepentingan lain yang harus didahulukan. Ini bukan kartu mati. Kedepan masih bisa diperjuangkan lagi. Yang jelas saya sebagai kepala daerah, sangat berharap adanya bandara ini,” kata dia.

Disisi lain, Perbekel Desa Sumberklampok, Wayan Sawitra Yasa mengatakan belum mengetahui pembatalan pembangunan Bandara Bali Utara. Terkait hal itu, pihaknya menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada Gubernur Bali Wayan Koster.

- Advertisement -

Yasa menyebut, sebenarnya pembangunan akan memberikan potensi lahan pekerjaan bagi warga desa setempat.

“Warga menerima positif kalau ada bandara. Itu bisa jadi lapangan pekerjaan bagi masyarakat, nilai tanah juga naik. Warga siap terima kalau dibangun bandara, mendukung sepenuhnya,” ujarnya.

Kata Yasa, sebelum dibatalkan menjadi PSN tersebut. Kementrian Perhubungan dan Dinas Perhubungan Bali, sudah melakukan pengukuran lahan di desa setempat. Pengukuran tersebut, untuk menentukan lokasi dibangunnya bandara.

“Sudah dilakukan negosiasi lokasi. Ketok palu Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) sudah dilakukan. Pengukuran lahan juga sudah. Dan sudah ada Detail Engineering Design (DED),” kata dia.|YS|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts