Singaraja, koranbuleleng.com |Pemerintah Kabupaten Buleleng memanfaatkan lahan tidur menjadi kebun tengah kota yang menghasilkan sayuran organik. Kebun sayur tengah kota tersebut, diberi nama Singaraja Smart Agrocity. Di dalamnya, ditanam berbagai sayuran organik dengan memanfaatkan sampah organik yang diolah langsung menjadi kompos untuk memupuk sayuran menjadi bebas bahan kimia.
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana memantau langsung dan berkesempatan memanen sayuran-sayuran yang ditanam di Singaraja Smart Agrocity, Selasa 23 Agustus 2022.
Dan Rabu (24/8) pagi, Agus Suradnyana kembali datang ke Singaraja Smart Agrocity untuk memasak langsung sayur kangkung organik yang baru saja dipanen.
“Saya kemarin tertarik datang ke sini karena ini organik. Saat ini kita masak kangkung, masih banyak sayuran lain di sini. Saya ingin memberikan edukasi dengan bumbu sederhana hasilkan makanan enak, Tentunya sehat,” ucapnya.
Menurutnya, pemanfaatan lahan tidur untuk menjadi kebun yang menghasilkan berbagai sayuran organik ini, adalah terobosan yang luar biasa. Tidak hanya menghasilkan bahan makanan, namun juga bisa memanfaatkan sampah organik menjadi pupuk kompos yang bermanfaat.
“Kita melihat apa yang dilakukan. Memberikan manfaat yang banyak terhadap kebersihan, penggunaan kompos, dan penggunaan ulangnya. Semua jalan, juga kita mendapatkan sayur yang organik yang segar sehat,” ujar Suradnyana.
Lebih lanjut, Ia juga memaparkan bahwa adanya kebun sayur di tengah kota seperti ini, berkontribusi terhadap upaya mencapai swasembada sayuran. Terlebih di tengah laju inflasi yang sedang menanjak, menanam lebih banyak sayuran sendiri, mengurangi permintaan dan kemudian menahan laju inflasi.
“Saya mengharapkan masyarakat menggunakan lahan nya untuk menanam sendiri. Gunakan juga lahan nya untuk pengolahan sampah organik untuk hasilkan kompos. Sehingga tidak banyak beli. Tentu akan berkontribusi menahan laju inflasi,” paparnya.
Ke depan, Bupati Suranyana mengharapkan akan lebih banyak lahan tidur yang bisa dimanfaatkan untuk menjadi lahan produktif. Seperti apa yang dibuat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) melalui Singaraja Smart Agrocity ini. Sehingga lebih banyak lahan hijau di tengah kota.
“Saya mohon nanti ke Pak Sekda kalau nanti ada lahan yang bisa dijadikan seperti ini, dimintakan ijin dengan pemiliknya dikerjasamakan untuk bisa membuat suasana lebih hijau di tengah kota. Lahan Pemda juga bisa,” tegasnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Gede Melandrat, menambahkan bahwa Singaraja Smart Agrocity merupakan upaya cerdas untuk memberi edukasi kepada masyarakat bagaimana pemilihan sampah bisa menghasilkan banyak manfaat. Bagaimana cara mengolah sampah organik untuk menghasilkan pupuk organik. Dan kemudian bisa dipakai untuk menanam sayur. Minimal keluarga itu tidak membeli sayur, tidak membeli pupuk tapi memanfaatkan yang tersedia di sekitar.
“Apabila pemilahan ini bisa dilakukan pada sumber, tidak hanya efisien waktu dan biaya, bahkan memberikan manfaat pada ekonomi mikro yang ada pada keluarga,” ujarnya.|R/NP|