Kantor Bappeda Direhab, Tetap Pertahankan Arsitektur Kolonial

Singaraja, koranbuleleng.com| Pemerintah melakukan rehab terhadap gedung Bappeda Buleleng dengan biaya sebesar Rp930 Juta. Namun struktur bangun tetap mengikuti gaya era kolonial.

Sekretaris Bappeda Buleleng Gede Sumartana menjelaskan, rehab gedung yang berlokasi pada bagian timur Kantor Bappeda Buleleng itu akan dikerjakan selama 120 hari terhitung sejak 15 Agustus 2022. Kerusakan pada beberapa bagian gedung itu sudah terjadi sejak tahun 2019 lalu. Sejak itu, gedung yang sebelumnya pernah dimanfaatkan sebagai kantor Dinas Ketahanan Pangan dan juga sekretariat LVRI Buleleng kini tidak digunakan lagi.

- Advertisement -

Sumartana mengatakan, rehab akan dilakukan di bagian pada bagian atap, dengan mengganti seluruh rangka kayu atap dan mengganti plafon serta mengganti lantai. Sementara, sementara struktur bangunan akan tetap dipertahankan, karena bangunan tersebut merupakan bangunan tua peninggalan masa kolonial Belanda.

“Kondisi gedung sudah rusak berat. Atap rapuh. Kalau genteng jatuh cukup membahayakan keselamatan pegawai. Sejak Ketapang gabung dengan Perikanan, setelah itu tidak termanfaatkan,” katanya ditemui Rabu, 24 Agustus 2022.

Perbaikan gedung tersebut lanjut Sumartana, sudah direncanakan sejak 2021. Namun, karena sedang terjadi pandemic Covid19 yang berdampak pada refocusing anggaran, rehab bangunan itu pun ditunda. Nantinya setelah selesai di rehab, bangunan tersebut akan digunakan sebagai ruang rapat dan ruang kerja pegawai Bappeda Buleleng.

“LVRI sementara pindah, nanti kembali lagi ke sana. Pegawai sebelumnya memanfaatkan lambung barat. Sarana prasarana saat ini belum cukup, dengan adanya rehab ini jadi cukup,” pungkasnya.|YS|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts