Singaraja, koranbuleleng.com│ Sebanyak 484 atlet Buleleng yang akan berlaga pada Porprov Bali XV mendatang menjalani tes psikologi di Fakultas Ilmu Pendidikan Undiksha Singaraja, minggu 25 September 2022.
Tes ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana kesiapan mental mereka dalam bertanding pada Porprov BALI.
Wakil Ketua II KONI Buleleng Dr. dr. Made Budiawan, S.Ked.,M.Kes. M.Kes mengatakan, test yang dilakukan merupakan komitmen KONI Buleleng untuk menciptakan atlet yang prestasi. Secara teori, untuk mengukur kemampuan atlet untuk bisa berprestasi ada beberapa parameter.
Pertama ada fisik, keterampilan dan teknik, serta taktik dan strategi. Kemudian ada kondisi mental.
“Jadi aspek fisik dan juga aspek psikologi merupakan aspek yang terukur. Dengan kondisi psikologi yang baik dan dibarengi dengan fisik yang baik prestasi itu bisa di prediski” katanya
Hasil tes psikologi ini akan disampaikan ke pelatih. Kemudian akan juga dipahami para pelatih. Diharapkan pelatih tak hanya mampu mengetahui terkait kondisi fisik saja, namun juga bisa karakter individu dari para masing-masing atlet. Dengan test ini otomatis para pelatih mempunyai data lengkap untuk para atlet.
“Pelatih nanti bisa mengetahui motivasi atlet, termasuk ketika atlet dalam tekanan. Kemudian bagaimana atlet bisa mengambil keputusan secara singkat. Itu yang nanti di pelajari juga oleh para pelatih” imbuhnya
Dalam test psikologi ini diberikan beberapa materi. Salah satunya intelegensi. Dimana atlet yang kemampuan intelegensi nya terbatas, para pelatih akan memberikan instruksi ya sederhana. Sehingga para atlet bisa mengerti dengan mudah berkaitan dengan strategi dan taktik.
“Test psikologi yang kami lakukan ini pertama di Bali. Kedepan strategi ini bisa juga ditiru kontingen Bali untuk menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON). Kami siap membantu” tutupnya.
Sementara itu, Ketua tim tes Psikologi Nice Maylani Asril mengatakan, materi tes psikologi terdiri dari kecerdasan umum dan test mental juara. Tes kecerdasan umum meliputi tes kepribadian atlet. Tes ini untuk untuk melihat bagaimana atlet beradaptasi secara baik di lingkungan baru maupun pada saat bertanding. Serta memahami kondisi rekan satu tim.
Kemudian tes mental juara untuk mengungkap mengenai motivasi berprestasi, lalu kemampuan dalam menghadapi stres dan tekanan. Serta kerjasama dan kemampuan untuk menerima arahan pelatih.
“Hasil tes ini akan disampaikan 2 minggu mendatang. Kemudian kita presentasikan kepada para pelatih. Sehingga pelatih lebih paham tentang dinamika kepribadian para atlet” katanya
Pada saat tes berlangsung diakui tidak ada kendala. Hanya saja ada beberapa atlet yang tidak bisa mendaftarkan diri pada google form lantaran terkendala gadget yang digunakan. Namun hal itu disiasati dengan memberikan bantuan gadget oleh panitia test psikologi. │ET│
