Singaraja, koranbuleleng.com │ Pemerintah Kabupaten Buleleng berencana menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) kepada 975 orang nelayan pada bulan oktober 2022. Rencananya, BLT akan dicairkan 3 kali mulai Oktober sampai dengan Desember 2022. Nominal bantuannya sebesar Rp 150.000 setiap bulannya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Buleleng Putra Aryana mengatakan, telah mendata 975 orang nelayan sebagai sasaran penyaluran BLT berdasarkan proses verifikasi dan validasi yang mengacu pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Pihaknya telah memastikan masyarakat yang diberikan BLT belum tersentuh bantuan dan benar-benar berprofesi sebagai nelayan. Pemerinta telah memastikan kepemilikan Kartu Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan (Kusuka) terhadap calon penerima BLT.
“Data nelayan sudah kami verifikasi dan validasi. Yang bersangkutan belum tersentuh program bantuan lain” katanya
Terkait penyalurannya, para nelayan akan diarahkan untuk membuat rekening Bank BPD Bali. Para nelayan juga tidak dipungut biaya saat pembuatan rekening. Pemerintah berharap, para nelayan dapat memanfaatkan BLT yang diperoleh untuk operasional pekerjaan mereka, utamanya pada saat harga BBM mengalami kenaikan.
“Mudah-mudahan tidak ada perubahan data sehingga para penerima bisa dibuatkan SK untuk dapat dicairkan bantuannya bulan Oktober ini,” katanya.
Sekedar informasi, Pemerintah Kabupaten Buleleng menyiapkan anggaran bantuan sosial (Bansos) BLT sebesar Rp 4,5 Miliar. Bansos ini menyasar masyarakat terdampak kenaikan BBM, seperti ojek, sopir dan juga nelayan.
Sebelumnya, BLT juga telah diberikan kepada 65 orang sopir angkutan kota, dan 60 orang sopir angkutan desa.
Para sopir angkot dan angkutan desa telah memenuhi beberapa persyaratan. Selain surat-surat seperti SIM, STNK, KTP, dan KK, pemerinta juga meminta seluruh kendaraan angkot maupun angdes sudah lolos uji kir.
Penerima BLT juga tidak tercatat sebagai penerima bantuan dari instansi pemerintah lain. │ET│
