Singaraja, koranbuleleng.com| Tahap awal pengisian air atau impounding Bendungan Tamblang sudah mulai dilakukan sejak Jumat 20 Januari 2023. Pengisian air waduk ini dilakukan bertepatan dengan hari Siwaratri.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Bendungan II SNVT Pembangunan Bendungan BWS Bali-Penida, Wayan Andi Frederich Gunawan didampingi Satker Bendungan BWS Bali-Penida Komang Gede Putra mengatakan, saat ini pembangunan fisik bendungan yang bisa menghasilkan air baku hingga 510 meter kubik perdetik, dan pengairan irigasi 588 hektar sawah ini sudah mendekati 100 persen. Namun Pemprov Bali meminta untuk melengkapi bendungan dengan ornament Bali dan beberapa tempat ibadah.
Andi menyebut, pengisian air bertepatan dengan hari Saraswati ini dilakukan karena merupakan hari baik bagi masyarakat Hindu. Dimana sebelum pengisian air waduk, pihaknya melakukan upacara dengan mengundang pemuka agama di desa setempat. Nantinya impounding akan dilakukan selama 20 hari tergantung cuaca yang ada hilir. Selain itu dalam impounding ini pihaknya juga akan memantau instrument di tubuh bendungan, melalui control room. Jika tubuh bendungan dipastikan aman, hal itu akan digunakan untuk meminta izin operasional kepada Komisi Keamanan Bendungan (KKB).
“Proses impounding tidak serta merta isi air dimanfaatkan masyarakat, ada pedoman yang dipenuhi keamanan dan komisi keamanan bendungan, ada instrumentasi di tubuh bendungan, ada control room, dalam proses pengisian, kami memonitor kondisi tubuh bendungan,” ujarnya.
Kata Andi, pada saat pengisian bendungan telah memasang pipa bottom outlet untuk mengairi irigasi yang ada di bagian hilir. Dimana nantinya pipa tersebut mampu menghasilkan air sebanyak 1,1 meter kubik per detik. Sehingga 588 hektar sawah dengan kebutuhan 600 liter perdetik tersebut bisa terpenuhi. Selain itu, konstruksi bendungan Tamblang yang menelan anggaran hingga ratusan miliar ini, juga menjadi yang pertama menggunakan inti aspal di Indonesia bahkan juga di Asia tenggara. Dimana, dengan menggunakan inti aspal bendungan bisa tahan terhadap kebocoran. Sehingga diharapkan bendungan Tamblang bisa menjadi percontohan pembangunan lain di Indonesia.
“Selama proses pendesain inti aspal Indonesia belum ada expert, menggunakan tenaga ahli Norwegia dan Cina supervisi dari Filipina. Harapan kami ke depan menjadi salah satu contoh bendungan lain dengan tipe lain yang bisa dimanfaatkan,” kata dia.
Nantinya ketika sudah terpenuhi air, bendungan yang ada di empat desa yakni Desa Bila (Kecamatan Kubutambahan), Desa Bontihing (Kecamatan Kubutambahan), Desa Bebetin (Kecamatan Sawan), dan Desa Sawan (Kecamatan Sawan), dengan total luas lahan mencapai 73.6 hektar, bisa menampung 5,1 juta meter kubik air, dengan ketinggian spil way 68 meter dan lua genangan 568 meter persegi.
Andi menambahkan, peresmian Bendungan Tamblang rencananya akan diresmikan oleh Presiden Indonesia Joko Widodo. Untuk mempersiapkan kedatangan presiden, pihaknyapun telah menyiapkan Helipad. Namun, setelah diresmikan bendungan belum bisa digunakan karena masih menunggu izin operasional dari Kementrian PUTR.
“Izin promosi lama terbit sesuai pengujian sekitar 4 bulanan paling cepat. hasil data di lapangan diuji kalau dinyatakan aman keluar izin dari menteri PUPR. Rencananya diresmikan pak presiden, kita itu siapkan helipad, dan penataan perasaannya,” kata Andi.|YS|