Singaraja, koranbuleleng.com| Pemprov Bali kembali menggelar lomba ogoh-ogoh untuk merayakan hari raya Nyepi tahun 2023. Peserta yang ikut dalam lomba tersebut dilarang keras memasukan unsur politik, sara, dan pornografi di dalam karya ogoh-ogoh dan narasi cerita.
Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng I Nyoman Wisandika mengatakan, lomba yang digelar oleh Pemprov Bali ini untuk memberikan penghargaan terhadap kreativitas yowana (pemuda) dalam mendedikasikan semangat keagamaan melalui karya ogoh-ogoh. Dimana pendaftara lomba ogoh-ogoh ini akan dimulai pada 5 sampai dengan 22 Februari 2022. Kelompok pemuda bisa langsung mendaftarkan karyanya melalui online melalui link http://cutt.ly/pendaftaran-lomba-ogohogoh2023
Wisandika menyebut, lomba ogoh-ogoh ini dibuka secara umum. Namun, ada beberapa ketentuan yang harus dituruti peserta lomba. Diantaranya ogoh-ogoh yang dibuat merupakan karya yang akan digunakan untuk memeriahkan hari raya Nyepi, kemudian bahan yang digunakan adalah bahan ramah lingkungan, selanjutnya tinggi ogoh-ogoh minimal 3 meter dan maksimal 5 meter. Selain itu, ogoh-ogoh bercirikan tradisi Hindu Bali serta dilarang keras menampilkan unsur politik, sara, dan pornografi.
“Ogoh-ogoh yang dibuat bisa berupa figur dewa dan figur raksasa. Ogoh-ogoh yang dilombakan, akan langsung dinilai di tempat oleh tim juri, tidak diarak,” ujarnya Kamis, 19 Januari 2022.
Kata Wisandika, dalam lomba ini penilaian akan dimulai dari tingkat kecamatan. Dimana di masing-masing kecamatan akan dipilih tiga karya terbaik untuk melaju ke kabupaten. Nantinya mereka yang lolos ke tingkat kabupaten dan berhasil meraih peringkat I, II, dan III akan mendapat hadiah uang tunai. Dimana untuk juara I akan mendapat hadiah uang sejumlah Rp50 juta, juara II Rp35 juta, dan juara III Rp25 juta.
“Untuk juri sudah kita siapkan. Kita harapkan di masing-masing kecamatan minimal 4 yowana lah yang ikut. Lebih banyak juga lebih bagus,” kata dia.|YS|