Krama Desa Adat Banyuasri Kembali Penuhi Kantor MDA Buleleng

Singaraja, koranbuleleng.com | Ratusan krama Desa Adat Banyuasri, Kecamatan Buleleng kembali mendatangi Majelis Madya Desa Adat (MDA) Buleleng untuk kedua kali, Kamis 2 Maret 2023. Mereka menyampaikan aspirasi melalui MDA Buleleng untuk menuntut MDA Provinsi Bali turun tangan menyelesaikan kekisruhan di Desa Adat Banyuasri paska Sabha Kerta MDA Provinsi Bali menolak prosesi ngadegang Kelian Adat Banyuasri periode 2022-2027.

Koordinator aksi Made Agus Parthama menyatakan, kehadirannya di MDA Buleleng untuk menepati janji akan kembali melakukan aksi jika tidak mendapat respon dari MDA Bali atas undangan untuk mengikuti Paruman Desa Adat Banyuasri. Desa Adat Banyuasri meminta MDA Bali menjalankan bentuk tanggung jawab atas kewenangannya seperti diatur Pasal 76 ayat 2 huruf d Perda no 4/2019 agar masalah adat dan budaya Bali dimusyawarahkan untuk melindungi kepentingan Desa Adat.

- Advertisement -

”Kami turun beramai-ramai akibat sudah tidak percaya lagi dengan pihak yang selalu berjanji akan membantu menyelesaikan masalah kami. Semua janji hanya pepesan kosong,”tutupnya.

Ia menegaskan jika tuntutan krama adat Banyuasri tetap tidak mendapat respon dari MDA Bali maka desa adat tetap akan bekerja sesuai keputusan paruman desa adat Banyuasri sebelumnya.

“Paruman desa adalah lembaga tertinggi pengambil keputusan di Desa adat yang tidak bisa dicampuri atau diintervensi oleh siapapun termasuk MDA. Tidak lagi ada janji. Namun Kita tetap mengundang MDA Provinsi” tutupnya.

Sementara itu, Ketua MDA Kabupaten Buleleng I Dewa Putu Budarsa mengatakan, seluruh permintaan krama Desa Adat Banyuasri terkait ketidakpuasan atas hasil putusan Sabha Kerta telah disampaikan ke MDA Bali.

- Advertisement -

Ia juga berharap, Desa Adat Banyuasri segera mendapat kepastian penyelesaian terkait kisruh atas keputusan SK Sabha Kerta Desa yang menolak terpilihnya Nyoman Mangku Widiasa sebagai Kelian Adat 2022-2027.

“Saya tidak mau ini berlarut-larut ini. Saya malu, kantor MDA didatangi ramai-ramai sampai dua kali. Karena jangan sampai masyarakat berfikir MDA Buleleng yang bermasalah. Padahal tidak. Saya berjanji akan datang ke MDA provinsi” ucapnya.

Sebelumnya, ratusan krama (warga) Desa Adat Banyuasri, melakukan aksi damai di kantor Majelis Madya Desa Adat (MDA) Buleleng, Kamis, 23 Februari 2023. Massa melakukan perlawanan terhadap putusan Sabha Kerta MDA Provinsi Bali terkait wicara ngadegang Kelian Adat Banyuasri periode 2022-2027. |ET|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts