Singaraja, koranbuleleng.com Mpu Kuturan Singaraja merayakan puncak Dies Natalis VII yang dirayakan pada Jumat (31/3) pagi. Acara yang berlangsung di Gedung Rektorat jalan Pulau Menjangan, Nomor 27 Singaraja dilaksanakan meriah dengan berbagai pertunjukan dari sivitas akademika.
Perayaan Dies Natalis VII yang mengusung tema Bhineka Shanti (Unity in Diversity) sejatinya sudah digelar sejak Rabu (15/3) lalu yang dibuka dengan jalan santai. Selama dua minggu tersebut diisi berbagai kegiatan lomba, bakti sosial, pengabdian masyarakat serta simakrama ke panti asuhan.
Pantauan di lokasi pada Jumat pagi, menyebutkan, ratusan sivitas akademika sudah memadati areal depan rektorat Mpu Kuturan sejak pukul 08.00 Wita. Seremonial dies natalis diawali dengan pementasan tari Kebesaran Mpu Kuturan, Maha Widya Wiku Puja.
Menariknya, seluruh Jurusan ikut ambil bagian mengikuti parade yang utamanya diisi oleh kalangan mahasiswa. Mulai dari parodi, puisi, parade musik hingga acara hiburan berupa bondres. Selain itu, juga diumumkan berbagai kegiatan lomba serangkaian Dies Natalis sekaligus penyerahan hadiah kepada para pemenang. Seperti lomba futsal, lomba pramuka, bulu tangkis.
Ketua STAHN Mpu Kuturan, Dr. I Gede Suwindia, S.Ag, M.A menjelaskan usia tujuh tahun memang tergolong masih muda, bahkan dikategorikan anak-anak. Namun, berkat kerja keras seluruh sivitas akademika, sejumlah pembangunan fisik sudah dilakukan. Seperti pembangunan dua unit gedung kelas, tembok penyengker, penataan landscape.
Selain fisik, STAHN Mpu Kuturan sebut Suwindia sudah memiliki 15 prodi dengan rincian 12 prodi Pendidikan S1 dan 3 prodi pendidikan S2. “Saat ini memang status masih sekokah tinggi, tapi kami sudah layak naik kelas menjadi institut. Kedepan program pengembangan akan terus dilajutkan, kami sedang mengusulkan program S3, apalagi sudah memiliki guru besar,” paparnya.
Suwinda menyebut selain progress pembangunan fisik yang terus digenjot, peningkatan kualitas SDM baik dosen maupun pegawai juga terus dilakukan. Sejumlah dosen pengajar juga mulai melanjutkan studi jenjang Doktor di berbagai perguruan tinggi baik di Bali maupun di Jawa.
Bahkan, dosen dan tenaga pendidik dan kependidikan juga sudah mengikuti kegiatan tes CAT serangkaian penerimaan PPPK di lingkup Kementrian Agama. “Semoga hasilnya baik, bisa dinyatakan lulus menjadi PPPK, setelah institut kita lagi penyesuaian,” imbuhnya.
Ia berharap cita cita peningkatan status dari Sekolah Tinggi menuju Institut segera tercapai. Terlebih usulan tersebut sudah masuk dan siap untuk divisitasi. Menurutnya, sivitas akademika akan terus meningkatkan atmosfir akademik dan memberikan pengaruh positif dalam peningkatan SDM Hindu baik di Buleleng maupun di Bali bahkan di Nusantara yang bermuara terhadap meningkatnya kepercayaan masyarakat untuk menyekolahkan putra putrinya di STAHN Mpu Kuturan.
Bukti ini sejalan dengan pertumbuhan calon mahasiswa baru sebut Suwindia terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Bahkan, tahun ini jumlah calon mahasiswa yang akan dibidik mencapai 1025 orang.
“Kinerja dari tiga tahun terakhir, kami sudah mendapat apresiasi dari berbagai stake holder, dan lapisan masyarakat. Mulai dari mahasiswa, dosen terus berkontribusi dalam bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi di Buleleng maupun di Bali dan di Nusantara. Bahkan dosen dan mahasiswa ikut terlibat langsung mengabdikan keilmuannya yang menyasar desa di Bali,” tutupnya. |ADV/R-MK|