Jalan Rusak di Buleleng Sepanjang 300 kilometer

Singaraja, koranbuleleng.com I Ruas jalan yang masih rusak di Kabupaten Buleleng sepanjang 300 kilometer dan tersebar di sejumlah wilayah kecamatan.

Di sisi lain, Pemkab Buleleng masih terbatas dengan anggaran untuk perbaikan. Sehingga, dalam proses pembangunan pemerintah terpaksa menggunakan skala prioritas.

- Advertisement -

Yang terbaru, pemerintah memperbaiki ruas jalan di Pura Segara Rupek, TPA Bengkala dan perbaikan jembatan Manuksesa dan rehab jembatan Bakung.

“Kita hanya memiliki total anggaran Rp20 Miliar. Itu sudah digunakan untuk memperbaiki jalan dan jembatan yang menjadi prioritas” kata Kepala Dinas PUTR Buleleng, I Putu Adiptha.

Kerusakan jalan di Buleleng memang masih banyak dikeluhkan warga. Seperti jalan di Desa Madenan, Kecamatan Tejakula, Buleleng. Kerusakan jalan di Desa Madenan tepatnya di Banjar Dinas Keduran viral di media sosial.

Kondisi jalan tersebut ada lubang di beberapa titik, hingga harus diperbaiki secara swadaya oleh masyarakat di desa setempat. Warga memperbaiki jalan yang berlubang itu dengan menimbunnya menggunakan tanah. Jalan tersebut diperkirakan rusak sejak dua tahun lalu, dengan panjang kurang lebih 2 kilometer.

- Advertisement -

Adipta menyebut, jika anggaran yang dibutuhkan untuk memperbaiki ruas jalan di Banjar Dinas Keduran itu kurang lebih mencapai Rp 12 Miliar.

“Anggran kita terbatas, kita akan mengusulkan ke Pemprov Bali dan Pemerintah Pusat agar Buleleng diberikan tambahan dana untuk perbaikan jalan di Buleleng” imbuh Adipta

Sebelumnya, jalan penghubung Desa Bukti dengan Desa Tunjung di Kecamatan Kubutambahan, Buleleng yang rusak parah. Warga pun sempat menanam pohon pisang agar pemerintah segera memperbaiki.

Namun demikian, pemerintah menyebut jalan itu masuk dalam pemetaan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Buleleng. Namun demikian, ia menegaskan jalan itu belum bisa diperbaiki tahun. Jika diperbaiki, jalan sepanjang 15 meter di desa Bukti itu akan mengeluarkan anggaran sekitar Rp 3 hingga 4 miliar.

“Sebenarnya penanganan sudah sempat kami lakukan 2019 lalu. Namun perbaikannya hanya pada bagian atas. Sekarang ruas jalan yang bagian bawah yang rusak. APBD kita banyak terserap untuk Pemilu. Jadi perbaikan memang tidak bisa kami lakukan dalam waktu bersamaan, harus bertahap karena anggaran yang dimiliki terbatas,” terang dia.

Sementara itu, perbaikan jalan di TPA Bengkala dan Segara Rupek diaspal dengan campuran Plastik.

Selama ini, sampah plastik yang menjadi momok di tengah masyarakat, kini plastik bisa dijadikan campuran untuk aspal.

Kepala Dinas PUTR Kabupaten Buleleng I Putu Adiptha Eka Putra mengatakan dua prioritas pengerjaan jalan di ruas Simpang Tiga Bengkala -TPA Bengkala dengan panjang 1,2 km membutuhkan bijih plastik sebanyak 1,5 ton, sedangkan di ruas jalan menuju Pura Segara Rupek sepanjang 9 kilometer membutuhkan 11,25 ton bijih plastik, sehingga total kebutuhan bijih plastik adalah 11,75 ton.

Campuran sampah plastik ini sudah teruji pada Kementerian PUPR Pusat dan uji lab sehingga jalan tersebut akan memiliki umur ekonomis yang relatif panjang. ”Pekan depan kami akan melakukan kontrak kerjasama dengan rekanan untuk proyek jalan berbahan plastik ini,”ungkap Adiptha.

Aspal dengan campuran bahan plastik akan menjadi solusi terkait permasalahan sampah yang kian hari makin meningkat, ini sejalan dengan visi Gubernur Bali untuk mengurangi timbulan sampah plastik.”Proyek ini akan memiliki nilai ekonomis kepada masyarakat dan usaha kecil dengan memilah sampah plastik, jadi ada perputaran ekonominya,” imbuhnya.

Pemerintah menyiapkan plastik yang telah dicacah oleh penyedia di Rumah Plastik Petandakan.”Bahan sudah siap, tinggal angkut sebagai bahan baku. Total 16,5 ton sudah tersedia oleh penyedia,”jelasnya.

Jika pengaspalan dengan campuran aspal ini berhasil pada 2 ruas jalan proyek yang ditargetkan selesai pada Oktober mendatang, maka proyek jalan selanjutnya akan kembali diterapkan. “Astungkara proyek jalan ini selesai Oktober, jika berhasil maka konsep serupa akan diterapkan diproyek jalan lainnya,”terang Adiptha. (*)

Pewarta. : Edy Nurdiantoro
Editor. : I Putu Nova Anita Putra

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts