Singaraja, koranbuleleng.com | Masyarakat diimbau untuk lebih hati-hati mengkonsumsi makanan olahan dari daging babi yang masih mentah. Contohnya lawar merah, kuah komoh, sate, hingga babi guling.
Mengolah daging yang siap makan harus dengan dimasak pada suhu lebih dari 70 derajat Celcius. Makanan dengan olahan daging yang tidak matang dan terinfeksi bakteri bisa menyebabkan penyakit meningitis babi.
Kepala Dinas Kesehatan Buleleng dr Sucipto mengatakan, Penyakit meningitis babi atau meningitis streptococcus suis (MSS) menjadi perhatian pemerintah kabupaten Buleleng. Hal ini lantaran sebelumnya ada pasien suspek penyakit meningitis babi sedang menjalani perawatan insentif di RSUD Buleleng.
Selain memberikan imbauan untuk konsumsi daging babi, pihaknya juga melaksanakan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) kepada masyarakat. Pihaknya juga melakukan kolaborasi dengan Dinas Pertanian untuk mengawasi ternak babi yang ada di masyarakat dan juga peternak.
“Dari Dinas Pertanian juga melakukan pemantauan terhadap babi-babi yang mati mendadak atau sakit. Nanti kan tim akan melakukan penelusuran kenapa babi tersebut mati” imbuhnya.
Disisi lain, Dinas Pertanian Buleleng juga menegaskan melakukan pemantauan dan memberikan himbauan kepada para peternak dan juga masyarakat yang memelihara babi. Ketika ada babi yang sakit diharapkan untuk melaporkan ke dinas Pertanian untuk dilakukan pengecekan.
Selain itu, ketika ada babi dalam kondisi sakit jangan dulu dijual atau di potong. Pihaknya menyarankan untuk memelihara hingga sembuh dengan memberikan obat-obat dan vitamin khusus hewan.
“Sebenarnya kalau babi sakit itu bisa di sembuhkan. Jangan sampai di potong atau di jual dulu. Nah, ketika masyarakat tidak memasak dengan sempurna takutnya sudah bercampur dengan darah, ini yang bisa menimbulkan penyakit.” kata Kepala Dinas Pertanian Buleleng, I Made Sumiarta. (*)
Pewarta : Edy Nuridantoro
Editor : I Putu Nova Anita Putra
