BMKG Inisiasi Sekolah Lapang Gempa Bumi di Pengastulan

Singaraja, koranbuleleng.com ꟾ Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Badung menginisiasi Sekolah Lapang Gempa Bumi (SLG) 2023 di Desa Pengastulan. SLG bertujuan untuk penguatan kapasitas komunitas Desa Pengastulan dalam menghadapi bencana gempa bumi dan tsunami.

Kepala Stasiun Geofisika Denpasar Arief Tyastama, mengatakan Desa Pengastulan merupakan salah satu wilayah pesisir dalam sejarahnya pernah diterjang gempa bumi dahsyat pada tahun 1976.

- Advertisement -

Berdasarkan peta bahaya tsunami dengan skenario terburuk Desa Pengastulan memiliki nilai kritis dari waktu gelombang tsunami (ETA) dengan selisih waktu 4 menit dan ketinggian rendaman tsunami (ETH) mencapai 0,5-3 meter.

”Sebagai wilayah yang memiliki tingkat kerawanan tsunami tinggi perlu disiapkan sistem mitigasi bencana tsunami sekaligus mencanangkan  Desa Pengastulan sebagai salah satu desa tangguh tsunami,” katanya.

Terkait potensi gempa bumi dan tsunami di wilayah Buleleng, berdasarkan data bisa terjadi hingga maksimal 7,4 SR. Sementara sejumlah sumber gempa berada di Seririt dan sekitarnya seperti yang pernah terjadi pada tahun 1976 serta di Desa Tejakula,Kecamatan Tejakula.

”Ada dua pergerakan lempeng tektonik yang disebut cesar cungkup belakang atau Flores Trust ada juga Rembang Madura, Kangean,Sakala (RMKS)  yang cukup berbahaya menimbulkan gempabumi dan tsunami,” imbuhnya.

- Advertisement -

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan BPBD Buleleng Putu Ariadi Pribadi,  mengatakan wilayah pesisir Buleleng terbentang sejauh 157,05 Km dengan topografi nyegara gunung. Buleleng juga menyimpan potensi bencana karena itu berdasar Perbup No 59/2022 tentang kajian risiko bencana tahun 2022-2026 Buleleng memiliki 9 potensi bencana.

“Sembilan potensi bencana itu yakni gempa bumi,tsunami,banjir,tanah longsor,kekeringan,gelombang ekstrim,cuaca ekstrim,kebakaran hutan dan lahan serta banjir bandang,ini artinay wilayah Buleleng rawan bencana,”kata Ariadi.

Dengan SLG ini akan memberikan edukasi serta meningkatkan pemahaman serta kesiapsiagaan pemerintah daerah dan masyarakat pesisir dalam menghadapi potensi gempa bumi dan tsunami.

” Warga dalam kumpulan komunitas ini menjadi mandiri dan Tangguh dalam menghadapi bencana dengan dibentuknya Forum Pengurangan Resiko Bencana (Forum PRB) Desa Pengastulan” pungkasnya. (*)

Pewarta  : Edy Nurdiantoro

Editor     : I Putu Nova Anita Putra

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts