Singaraja, koranbuleleng.com| Made Widi Adnyana, seorang dokter umum yang tinggal di Kelurahan Banyuasri, Buleleng, menjalani evakuasi yang dramatis dengan menggunakan skylift. Dokter tersebut menderita penyakit diabetes, asam urat, dan juga menghadapi tantangan berat badan yang berlebihan.
Kondisinya yang mengalami kelebihan berat badan membuat proses evakuasi menjadi sangat menantang. Untuk itu, petugas dari Basarnas, Dinas Perhubungan, TNI/Polri, dan aparat kelurahan berkolaborasi untuk melakukan evakuasi dengan menggunakan alat skylift dari lantai dua tempat tinggalnya.
Evakuasi ini berlangsung Senin, 17 Juli 2023. Keadaan Made Widi Adnyana yang menderita diabetes dan asam urat membuatnya tidak dapat bergerak. Selain itu, kelebihan berat badannya juga mempersulit proses evakuasi tersebut. Oleh karena itu, tim gabungan menggunakan alat skylift yang dimiliki oleh Dinas Perhubungan Buleleng. Setelah berhasil dievakuasi, Made Widi Adnyana langsung dibawa ke RSUD Buleleng untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Menurut Ketut Darmika, Lurah Banyuasri, Made Widi Adnyana sudah lama menderita diabetes dan asam urat. Rencananya, evakuasi dilakukan pada Jumat malam sebelumnya, tetapi karena kondisinya semakin memburuk, dokter tersebut meminta agar segera dievakuasi untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
“Penyakit ini sudah dialaminya selama lebih dari 10 tahun. Tubuhnya mengalami pembengkakan dan jarang bergerak karena kegemukan. Seharusnya evakuasi dilakukan melalui tangga, tetapi ternyata tidak memungkinkan, jadi kami harus menggunakan alat skylift melalui balkon. Selama sakit, aktivitasnya terbatas hanya di tempat tidur,” ungkap Ketut Darmika.
Ketut Darmika juga menjelaskan bahwa kondisi tubuh Made Widi Adnyana saat ini diperkirakan mengalami pembengkakan dengan berat badan mencapai 100 kilogram. Dia berharap bahwa evakuasi yang dilakukan oleh tim gabungan ini dapat membantu memulihkan kondisi warganya yang terkasih.
“Selama ini, dia menolak untuk dirawat karena merasa sebagai seorang dokter. Berat badannya melebihi 100 kilogram. Kami berharap evakuasi ini dapat membantu memulihkan kondisinya,” ujar Ketut Darmika.
Direktur RSUD Buleleng, dr. Putu Arya Nugraha, mengatakan bahwa saat ini Made Widi Adnyana sudah dirawat di ruang intensif untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Rumah sakit juga telah memberikan instruksi kepada petugas medis untuk memanfaatkan sumber daya manusia dan fasilitas yang ada guna memberikan perawatan terbaik kepada pasien. Mengingat kondisi Made Widi Adnyana yang masih lemah saat ini.
“Kondisinya masih lemah dan perlu pemantauan ketat. Dia tidak menolak untuk dievakuasi atau dirujuk, mungkin masih dalam pertimbangan bersama keluarganya. Hari ini kami akan membantu dengan merujuknya untuk mendapatkan perawatan yang tepat,” ungkap dr. Putu Arya Nugraha. (*)
Pewarta : Kadek Yoga Sariada
EDITOR : Putu Rika Mahardika