Dinas Sosial Telusuri Kebenaran Video Anak Miskin Jual Kerupuk

Singaraja, koranbuleleng.com| Dinas Sosial Kabupaten Buleleng, akan menelusuri kebenaran terkait dugaan kasus tindakan eksploitasi anak. Jika tindakan tersebut benar dilakukan penggiat sosial tersebut, pemerintah akan memberhentikan ijin yayasan.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Buleleng, I Putu Kariaman Putra mengatakan saat ini tim akan melakukan pengecekan terhadap kondisi anak dan perizinan dari yayasan tersebut. Termasuk tata cara penggalangan donasi sudah ada aturan yang diberlakukan. Penggiat sosial yang akan penggalangan dana yang sifatnya mendesak, harus mengajukan izin ke Dinas Sosial.

- Advertisement -

“Kami akan pelajari dulu sekaligus cek korbannya. Akan adakan pendampingan. Kami pelajari apakah ada keterkaitan atau tidak. Kalau tidak akan kami ambil langkah membekukan rekomendasi yang kami berikan,” ujarnya.

Kata Kariaman, sejauh ini yayasan tidak ada berkoordinasi dengan Dinas Sosial, terkait penggalangan dana terhadap anak tersebut. Pihaknya pun, melalui Pekerja Sosial akan melakukan pemanggilan terhadap Yayasan mengingat hingga saat ini, donasi terus masuk dengan jumlah donasi hingga Rp42 juta lebih.

“Kami akan pelajari regulasinya dan akan bersurat ke dia (yayasan). Sepertinya di didramatisir, makanya kami cek dulu keadaan adik itu,” kata Kariaman.

Terpisah, Ketua Yayasan Sahabat Peduli Kasih, Jro Mangku Made Wijaya Dangin mengatakan penggalangan yang dilakukan pihaknya sudah seizin dari keluarga anak tersebut. Namun, pihaknya mengaku tidak mengetahui terkait narasi yang ada dalam unggahan video yang dibuat oleh yayasan. 

- Advertisement -

“Penggalangan dana itu sudah seizin pihak neneknya. Sudah ada legalitasnya. Masalah narasi itu pihak kita bisa yang buat, bukan yayasan. Kami hanya memfasilitasi dan pendamping. Jadi caption itu dibuat kita bisa,” kata dia, Selasa, 26 Juli 2023 siang.

Kata Wijaya Dangin, uang sejumlah Rp250 ribu yang dikasi untuk anak tersebut, merupakan bekal yang diberikan yayasan. Dia beralasan, donasi yang di galang saat ini belum dicairkan lantaran dana tersebut, akan digunakan untuk membantu bedah rumah anak tersebut. 

Dia pun membenarkan, video anak yang berjualan kerupuk dengan menggunakan seragam sekolah tersebut, dibuat oleh relawannya bernama Andika asal Jalan Pulau Komodo, Kelurahan Banyuning, Kecamatan/Kabupaten Buleleng.

“Relawan yang kesana satu atau dua orang namanya Andika dari Jalan Pulau Komodo. Saya tidak tahu persis bagaimana pasti kondisi anak apakah benar jualan kerupuk atau tidak,” kata dia.

Wijaya Dangin menambahkan, dia belum sempat menanyakan kepada relawan, apakah dari video yang ditampilkan tersebut merupakan setingan. Pihaknya pun, akan memberhentikan penggalangan donasi tersebut jika pihak keluarga meminta. Selain itu, dia mengaku belum menerima surat pemanggilan dari penyidik terkait laporan yang dilayangkan oleh keluarga anak tersebut.

“Kita yayasan juga akan buat klarifikasi. Sama rekaman tidak sempat komunikasi, bagaimana itu apakah di setting untuk menarik atau bagaimana, yang jelas keluarga membutuhkan rumah layak huni. Kalau ada pihak keluarga minta untuk stop, di stop pihak kitabisa. Yayasan yang mohon,” ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, sebuah yayasan penggiat sosial dilaporkan ke polisi, lantaran diduga melakukan tindakan eksploitasi anak. Oknum tersebut, diduga memposting sebuah video yang menampilkan seorang anak yang mengalami kesusahan untuk menggalang donasi. (*)

Pewarta: Kadek Yoga Sariada

Editor : I Putu Nova Anita Putra

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts