Singaraja, koranbuleleng.com | Sebanyak 210 warga binaan (WB) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Singaraja terima remisi atau pengurangan masa tahanan pada momentum HUT Ke-78 RI. Dari jumlah tersebut 2 orang di antaranya dinyatakan langsung bebas.
Sementara yang lainya mendapat remisi satu bulan sebanyak 45 orang. Kemudian 54 orang mendapat remisi dua bulan, 66 orang mendapat remisi tiga Bulan, 31 orang menerima remisi empat Bulan, sembilan orang menerima remisi lima bulan, dan empat orang terima Remisi selama enam bulan.
Kepala Lapas Singaraja, I Wayan Putu Sutresna, mengatakan, remisi umum diberikan kepada WB yang telah memenuhi persyaratan administratif dan substantif. Artinya mereka telah menjalani pidana minimal 6 bulan, tidak terdaftar pada register F atau buku catatan pelanggaran disiplin narapidana, serta aktif mengikuti program pembinaan di lapas.
“Dari ratusan yang terima remisi ada dua Warga Negara Asing (WNA). Untuk WNA Maroko mendapat remisi enam Bulan dan WNA Belanda mendapat Remisi satu Bulan” Kata Sutresna
Sutresna menambahkan, ada sebanyak 36 WB yang tidak diusulkan terima remisi di tahun ini. Mereka tidak diusulkan lantaran belum memenuhi persyaratan. Mulai dari belum menjalani pidana selama enam bulan, ada yang melakukan pelanggaran selama berada di lapas dan masih ada WB menjalani subsider uang pengganti.
Sementara itu, PJ Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana yang berkesempatan menyerahkan surat keputusan remisi para WB berpesan, seluruh warga binaan di Lapas Kelas II Singaraja untuk terus berperan aktif dalam mengikuti segala bentuk program pembinaan. Serta mematuhi aturan hukum dan tata tertib yang ada di lapas. Sehingga menjadi positif saat tiba waktunya kembali ke masyarakat.
Selain itu, Lihadnyana juga mengaku akan memfasilitasi produk-produk kerajinan tangan hasil produksi warga binaan Lapas Kelas IIB Singaraja.
“Keterampilan dari warga binaaan ini bisa membuat mereka semakin produktif dan menghindarkan diri dari mengulangi kesalahan yang diperbuat. Terlebih karya mereka juga memiliki potensi nilai ekonomi” ungkapnya.(*)
Pewarta : Edy Nurdiantoro