Singaraja, koranbuleleng.com | Hasil hitung cepat atau quick count mencatat lima orang peserta Petahana dalam pemilihan perbekel (Pilkel) serentak di Kabupaten Buleleng kalah merebut suara rakyat.
Bahkan, Petahana Perbekel Desa Pangkung Paruk, Ketut Sudiarsana dikalahkan anak buahnya Ni Nyoman Sekarini dalam pemilihan perbekel di desa setempat.
Sekarini selama ini menjabat sebagai kepala urusan bidang keuangan di Pemerintah Desa Pangkung Paruk. Keduanya bersaing dalam Pilkel tahun ini. Desa Pangkungparuk, Kecamatan Seririt, Petahana Perbekel Ketut Sudiarsana hanya meraih suara 873 sedangkan Sekarini meraup suara 1.903 suara. Selisihnya sangat jauh.
Sekarini tercatat sebagai Perbekel perempuan pertama di Desa Pangkung Paruk. Kemenangan Sekarini ini juga mengejutkan warga di desa setempat. Namun begitu, sosok Sekarini memang dikenal luas oleh warga karena menjadi bagian dari pemerintahan desa. Sebelum menjadi Kaur Keuangan di Pemdes Pangkung Paruk, dia juga pernah menjadi Kaur Kesra di desa setempat.
Petahana di desa lain yang alami kekalahan diantaranya peserta Petahana dari Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgak, Desa Sepang Kelod,Kecamatan Busungbiu, Desa Dencarik, Kecamatan Banjar dan Desa Tukadmungga, Kecamatan Buleleng.
Untuk Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgak incumbent perbekel Ketut Bijaksana hanya mampu meraup suara 1113 suara, kalah tipis dengan calon lainnya Putu Sukarata yang meraup 1361 suara.
Desa Sepang Kelod, Kecamatan Busungbiu, Petahana Perbekel Ketut Ngurah hanya mampu meraih suara 517 suara sedangkan pendatanh baru diraih Made Suarja dengan raihan 889 suara.
Desa Dencarik Petahana Perbekel Ni Luh Kerthawati hanya mampu meraih 894 suara, sedangkan Pilkel di Desa Dencarik dimenangkan oleh Bendesa Adat Putu Riasa dengan raihan 979 suara.
Sementara untuk di Desa Tukadmungga, Kecamatan Buleleng, Petahana Perbekel Putu Madia hanya meraup 914 suara sedangkan lawannya Kadek Surya Darmawan meraup suara 1.846 suara.
Sedangkan untuk di Desa Musi, Kecamatan Gerokgak kemenangan kembali oleh Petahana Nyoman Arya Subawa dengan raihan 923 suara.
Untuk Desa Sangsit pula dimenangkan oleh Putu Arya Suyasa dengan raihan 2429 suara. Arya Suyasa kini akan menjabat Perbekel untuk periode ketiga.
Sedangkan Desa Bondalem juga kembali dipimpin oleh Petahana Gede Arya Odantara dengan raihan suara 3.471.
Sedangkan untuk Desa Sembiran kini dipimpin oleh pendatang baru I Ketut Gede Widhi Dony Ariwan dengan raihan suara 1.307.
Sedangkan untuk Desa Sidatapa, Kecamatan Banjar dimenangkan oleh Made Sutama yang juga anggota BPD dengan raihan suara 2.373. Sementara untuk Desa Tukad Sumaga dimenangkan oleh Anak Agung Sriwati dengan 2.462 suara.
Plt Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Buleleng I Made Dwi Adnyana membenarkan jika hasil hitung cepat ada sebanyak 5 calon perbekel yang tumbang. Kelima perbekel tersebut disebutnya kalah tipis dengan raihan suara dari lawannya.
Dwi menjelaskan, hasil pemantauan yang dilakukan, perhelatan pilkel kali ini sudah berjalan dengan lancar. Bahkan saat ini rata – rata partisipasi pemilih di 11 Desa itu mencapai 70 persen.
“Mulai dari pencoblosan hingga perhitungan suara sudah berjalan lancar. Pantauan teman-teman di lapangan situasi juga masih terkendali,” katanya.
Untuk tahapan selanjutnya, setelah rekapitulasi penghitungan suara penetapan calon terpilih dilakukan pada Senin 25 September 2023.
Sementara penyampaian keberatan atas hasil pemilihan dapat dilakukan pada Selasa 26 September hingga Kamis 28 September 2023. Sedangkan Pelantikan Perbekel terpilih dilakukan pada Jumat 29 September 2023.
Sementara jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang mengikuti pencoblosan Pilkel Serentak ini sebanyak 56.578 jiwa, rinciannya laki-laki sebanyak 28.085 orang dan perempuan sebanyak 28.493 orang.
Pj Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana ditemui saat melakukan pemantauan pencoblosan mengatakan, desa-desa yang menyelenggarakan Pilkel Serentak ini diharapkan bisa berkomitmen untuk menjaga keamanan dan ketertiban.
Pihaknya pun telah melakukan pemetaan bersama Polres, Dinas PMD dan Camat, dari 11 desa yang melaksanakan Pilkel Serentak ini tidak ada yang masuk dalam daerah rawan.
“Kami hormati demokrasi di desa. Jadi mari sama-sama berkomitmen untuk menjaga ketertiban, jangan sampai Pilkel ini membuat hubungan menjadi tidak harmonis,” katanya.
Kapolres Buleleng AKBP I Made Dhanuardana mengatakan, pihaknya menerjunkan ratusan personel untuk mengamankan jalannya Pilkel serentak. Para aparat kepolisian ini akan tersebar di 123 tempat pemungutan suara (TPS) yang ada. polres Buleleng menyiapkan 210 personel dengan ditambah anggota kepolisian yang ada di masing-masing Polsek.
Dari 11 Desa yang menggelar Pilkel tidak ada yang masuk dalam kategori rawan konflik. Namun demikian, pihaknya tetap meminta personel fokus dalam melaksanakan tugas untuk mencegah kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi di lapangan.
“Kita juga mohon kerjasamanya di lapangan kepada stakeholder terkait dalam melakukan proses pengamanan. Jadi dengan begitu harapan kita bersama Pilkel Serentak bisa berjalan lancar dengan penuh tanggung jawab,” kata AKBP Dhanuardana.
Untuk diketahui, pemungutan dan penghitungan suara di TPS dilaksanakan selama satu hari atau pada Minggu 24 September 2023. (*)
Pewarta : Edy Nurdiantoro
Editor. : I Putu Nova Anita Putra