Singaraja, koranbuleleng.com | Singaraja Literary Festival atau SLF 2023 menghadirkan penulis terkemuka, Henry Manampiring untuk membedah buku Filosofi Teras. Buku ini sangat popular, dan telah tercetak hampir 300 ribu eksemplar.
Buku Filosofi Teras ini mengulas soal filsafat kuno Yunani-Romawi. Buku ini pertama kali diterbitkan pertama kali tahun 2018. Buku ini melejit karena ada sentuhan zaman yang terus berkembang. Dia sering diundang dalam kegiatan literasi dan podcast yang membawa buku ini terus dibaca oleh pembaca Indonesia.
Henry menanggapi positif agenda SLF ini. Jaringan-jaringan literasi yang terus tumbuh juga membawa karya-karya intelektual akan semakin diminati oleh pembaca, buktinya buku Filosofi teras ini.
Dia menghubungkan erat antara Filosofi Teras, Filsafat, dan Kegiatan Singaraja Literary Festival adalah sebuah ide yang mampu menembus batas ruang dan waktu. Karena dia sebelumnya tidak menyangka bisahadir ke Singaraja melalui jaringan literasi yang digelar oleh Komunitas Mahima melalui SLF ini. “Bahwa sebuah ide bisa menembus jaman. Dimana event-event literasi dan ilmu filsafat bisa dikatakan terus maju sesuai jaman yang terus berkembang pesat” terang Henry.
Sementara Founder Mahima Institut yang juga Direktut SLF 2023, Kadek Sonia Piscayanti yang membedah buku karya Henry Manampiring ini halaman Gedong Kirtya Buleleng, Jumat, 29 September 2023.
Sonia sempat menyinggung Stoisisme yang ada pada buku “Filosofi Teras”. Itu memberi pengertian bahwa manusia harus menggunakan nalar dan rasionalitas yang kemudian dihubungkan dengan “Trikotomi Kendali”. Dalam hal hidup, manusia kebanyakan menginginkan hidup yang bebas jauh dari emosi negatif. Hal ini dapat dilakukan apabila manusia memiliki kendali terhadap dirinya sendiri. (tim)