Singaraja, koranbuleleng.com| Tahun politik nampaknya menjadi berkah rezeki bagi pengusaha konveksi. Pada tahapan masa tahapan kampanye Pemilu ini, pengusaha konveksi kebanjiran pemesanan baju dari para calon anggota legislatife. Bahkan dari pemesanan itu, disebut meningkatkan omzet hingga 80 persen.
Salah satu pemilik konveksi baju di Desa Baktiseraga, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, Kadek Dipta Aryaman, 28 tahun, mengaku, sudah mulai kebanjiran orderan sejak bulan November 2023 lalu. Saat itu ia menerima pesanan sebanyak 4000 baju dari sejumlah caleg. Dimana, rata-rata satu caleg bisa memesan 100 hingga 2000 baju kaos dalam satu desainnya.
“November kemarin, kita terima pesanan dari partai sekitar 4000 yang kita produksi. Kita disini masih kendala SDM tidak bisa ngambil banyak. Disamping baju kaos, banyak juga yang mesan tas, dan baju polo,” ujarnya ditemui Minggu, 17 Desember 2023.
Dipta mengatakan, haraga baju dibuat di konveksinya memiliki harga berbeda tergantung kualitas kain. Dimana, untuk harga terendah dihargai Rp25 ribu per kaos hingga yang termahal Rp60 ribu per kaosnya. Dari ribuan pesanan baju yang diterimanya itu, semua bajunya sudah di disain oleh caleg yang memesan. “Biasanya sudah dikasi desain kita langsung cetak saja. Jarang buat desain lagi mungkin mereka sudah ada tim creative,” kata dia.
Menurut Dipta, pesanan baju pada tahun politik kali ini merupakan yang terbanyak dibanding pada Pemilu 2019 lalu. Dari sebelumnya ia hanya memproduksi 5000 baju kaos perbulannya, kini bisa memproduksi 10 ribu hingga 15 ribu per bulannya. Peningkatan itu meningkat hasil penjualannya hingga 80 persen.
“Meningkat 80 persen omzetnya. Kotornya kalau sekarang hampir 350 juta per bulan dipotong produksi 30-40 persen dari hasil. Tahun ini yang terbanyak, kalau 2019 lalu masih sedikit. mulai tahun ini rame banyak nyari kita untuk produksi kaosnya,” ucapnya.
Dipta menambahkan, tingginya pesanan baju kaos dari para peserta Pemilu ini diperkirakan akan terjadi hingga Januari 2024 mendatang. Selain baju kaos, dia juga memproduksi tas serta bendera parpol. Dimana untuk tas dihargai Rp3.500 perbuah dengan minimal pemesanan 1000 tas. Sementara untuk bendara dihargai sesuai dengan ukuran bendera yang di pesan.
“Perkiraan sampai bulan Januari 2024 ramai, Januari ada pengadaan bendera parpol juga. Bendera harga 40 ribu yang kecil sampai 100 ribu ukuran 120×80 centimeter. Kalau yang besar ada sampai 500 ribu ukuran 5 meter kali 3 meter,” kata dia.(*)
Editor : I Putu Nova Anita Putra