STAHN Mpu Kuturan Singaraja Kukuhkan 32 Guru Profesional

Singaraja, koranbuleleng.com| Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Mpu Kuturan Singaraja sukses mengukuhkan 32 guru agama Hindu sebagai guru profesional melalui Pendidikan Profesi Guru (PPG) gelombang dua.

Menurut Ketua Panitia Pelaksana Program Studi PPG Agama Hindu STAHN Mpu Kuturan Singaraja, Komang Sesara Aryana, para guru agama Hindu yang lulus berasal dari berbagai wilayah di Indonesia, menunjukkan bahwa prestasi STAHN Mpu Kuturan tak hanya diperhitungkan di Bali.

- Advertisement -

“Sistem perkuliahan PPG menggunakan Learning Management System (LMS) yang disediakan oleh Panitia Nasional PPG Kementerian Agama, memungkinkan perkuliahan dilakukan secara daring. Selama perkuliahan, para dosen dan pengelola program juga terus belajar dan menyesuaikan diri dengan pola perkuliahan PPG ini,” ujar Sesara.

Ia menambahkan, proses perkuliahan PPG Batch 2 Tahun 2023 melibatkan 17 dosen STAH Negeri Mpu Kuturan dan empat Guru Pamong, mulai dari pendalaman materi pedagogik, profesional (bidang studi), lokakarya, PPL, hingga penyusunan PTK yang terintegrasi dengan kegiatan PPL.

Wakil Ketua 1 STAHN Mpu Kuturan Singaraja, Dr. I Made Sedana, S.Pd., M.Pd., menyatakan bahwa guru profesional adalah mereka yang kompeten dan menguasai keterampilan serta sikap sesuai dengan empat standar, yakni kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial.

“Guru profesional mencintai profesinya bukan hanya dalam konteks keempat standar tersebut, tapi juga berasal dari hati nurani. Guru harus senantiasa mengikuti perkembangan teknologi untuk bisa memberikan pengajaran yang terbaik,” tambah Sedana.

- Advertisement -

Direktur Pendidikan Ditjen Bimas Hindu, Trimo, S.Pd., M.Pd., memberikan apresiasi kepada STAHN Mpu Kuturan Singaraja atas suksesnya penyelenggaraan PPG pertama kali di tengah situasi yang tidak menentu.

“Apresiasi ini terkait pelaksanaan PPG yang melibatkan guru-guru agama Hindu dari berbagai wilayah di tanah air dengan berbagai kendala dan dinamika, terutama permasalahan sinyal dalam konteks pelaksanaan PPG daring,” ujar Trimo.

Trimo juga memberikan penghargaan kepada para guru yang lulus melalui program Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). “Proses PPG dari LPDP ini memang tidak mudah, bahkan terkesan ‘berdarah-darah’. Oleh karena itu, saya memberikan apresiasi kepada para guru yang berhasil dan sukses dikukuhkan,” pungkasnya. (Adv/rls/*)

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts