Singaraja, koranbuleleng.com| Bappeda Kabupaten Buleleng mencatat persentase penduduk miskin di Buleleng tahun 2023 hanya turun 0,36 persen. Tahun 2022, persentase penduduk miskin mencapai 6,21 persen (41.680.000) menjadi 5,85 persen (39.520.000). di Tahun 2025, Pemkab Buleleng menargetkan kemiskinan berada di angka 4,80 persen.
Data tersebut diungkap oleh Bappeda ke publik saat Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal RKPD Kabupaten Buleleng dan Musrenbang 2025 di Gedung Mr.I Gusti Ketut Puja, Senin 5 Februari 2024.
Kepala Bappeda Buleleng, Putu Ayu Reika Nurhaeni mengungkapkan walaupun ada penurunan angka kemiskinan namun gini rasio kabupaten Buleleng justru meningkat walaupun berada dibawah gini rasio Provinsi Bali. Gini ratio Kabupaten Buleleng pada tahun 2022 dengan skor 0.2810 dan meningkat di tahun 2023 mencapai skor 0.3140. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Buleleng di tahun 2022 hanya 3,11. Gini rasio ini menggambarkan pemerataan dan ketimpangan secara keseluruhan mulai dari pendapatan hingga distribusi.
“Tahun 2025 kita menargetkan gini rasio turun menjadi 0.299 dengan pertumbuhan ekonomi 3,95 persen dengan tingkat kemiskinan 4,80 persen. Laju inflasi juga kita targetkan di persentase 2,5 hingga 3,5 persen,“ urai Ayu Reika dalam pemaparannya.
Reika menguraikan fokus pembangunan daerah Pemkab Buleleng melalui tiga bidang yakni pembangunan sosial dengan program penanggulangan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem, penanganan stunting, pembangunan infrastruktur yakni pembangunan jalan dan jembatan, sanitasi dan air bersih, persampahan pemuikiman dan perumahan, infrastruktur Pendidikan, Kesehatan dan infrastuktur irigasi. Sementara pembangunan ekonomi fokus dalam pertumbuhan ekonomi dan ketenagakerjaan, pengurangan kesenjangan, pengembangan UMKM,dan pengendalian inflasi.
“Kami telah meminta masukanpublik, kita berharap masukan publik ini akan menjadi pemebanhan dalam proyeksi RKPD tahun 2025 mendatang,” kata Reika. (*)
