Singaraja, koranbuleleng.com| Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Buleleng, telah mengeluarkan surat edaran bersama terkait pelaksanaan Hari Raya Nyepi tahun 2024. Surat edaran yang dikeluarkan itu, disebut telah ditandatangani pimpinan dari enam majelis agama di Buleleng dan majelis desa adat.
Ketua FKUB Buleleng, I Gde Made Metera mengatakan, pada Nyepi Tahun Baru Caka 1946 jatuh pada 11 Maret 2024 ini, diperkirakan akan bersamaan dengan hari pertama Bulan Suci Ramadhan 1445 Hijriah bagi umat Islam. Dimana, dalam surat edaran yang telah disepakati itu disebut berisi seruan terkait Hari Suci Nyepi.
“Isinya adalah seruan supaya tetap dan tidak melakukan aktivitas saat Nyepi. Khususnya, karena diperkirakan bersamaan dengan awal Ramadhan,” ujar Metera, Minggu, 25 Februari 2024.
Metera menyebut, dalam surat edaran tertanggal 12 Februari 2024 itu, ada sejumlah kegiatan serangkaian dengan Hari Suci Nyepi. Diantaranya, Melasti, Pengerupukan, Sipeng (Catur Bratha Panyepian) dan Ngembak Geni dengan khidmat dan khusyuk. Masyarakat diminta tidak keluar rumah yang bisa mengganggu pelaksanaan Nyepi.
Selain itu, poin lain karena pelaksanaan Nyepi diperkirakan bersamaan dengan awal Ramadhan, maka umat Islam bisa ibadah salat di rumah atau tempat ibadah terdekat dengan berjalan kaki, tanpa pengeras suara dan menggunakan penerangan terbatas. Untuk pengamanan akan dilakukan Pecalang dan organisasi masyarakat keagamaan seperti Banser. Pada 11 Maret 2024 mendatang pun, diharapkan umat Hindu dan Muslim melaksanakan kegiatan peribadatan dengan khusuk tanpa mengganggu yang lainnya. “Masyarakat agar bisa menaati seruan bersama tersebut dalam mewujudkan kerukunan antar umat beragama,” kata Metera.
Metera berharap, insiden gaduh saat Nyepi di Kawasan TNBB di Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, pada tahun lalu tidak terulang lagi. Surat edaran tersebut pun, dikeluarkan lebih awal agar bisa diketahui masyarakat. “Semua pimpinan majelis agama mensosialisasikan ke umatnya masing-masing. Demikian juga instansi pemerintah terkait,” ucapnya. (*)
Editor : I Putu Nova Anita Putra
