Singaraja, koranbuleleng.com| Dinas Kebudayaan Buleleng, terus melakukan pembinaan kepada sanggar tari joged yang ada di Buleleng. Hal itu untuk memastikan upaya pelestarian pakem joged asli.
Kepala Dinas Kebudayaan Buleleng, Nyoman Wisandika mengatakan, seringkali muncul video viral di media sosial yang menampilkan seorang perempuan menari joged bumbung namun diperagakan dengan gaya erotis.
Dari kondisi itu, pemerintah berkomitmen untuk melakukan pembina sanggar joged di Buleleng untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang kembali. Dengan adanya koordinasi dan pembinaan, pihaknya berharap tari joged yang ditampilkan di Buleleng dapat tetap menjaga nilai-nilai budaya yang luhur.
“Kita sebenarnya sudah selalu sampaikan ke masing-masing desa adat dan juga sanggar. Kalau joget itu harus sesuai dengan pakem,” ujar Wisandika, Rabu, 20 Maret 2024.
Wisandika mengaku, telah berkoordinasi dengan Disbud Provinsi Bali untuk menyikapi fenomena tersebut. Dari hasil penelusuran yang dilakukan, video joget viral tersebut tidak dari sanggar yang ada di Buleleng. Sebab video beredar tidak menyebutkan dimana dan kapan video tersebut.
“Temen dari Disbud sudah melakukan identifikasi. Belum jelas video itu dimana. Sebab dari video itu tidak mencantumkan detail secara jelas,” kata dia.
Wisandika menambahkan, jika kejadian itu terulang Disbud disebut tidak bisa memberikan sanksi. Pemberiaan sanksi baru bisa dilakukan, harus dengan koordinasi desa adat masing-masing dan juga sanggar itu sendiri. Yang jelas, pihaknya akan terus melakukan pembinaan agar mereka menampilkan tarian yang sesuai pakem.
“Tentu kita berkoordinasi dulu dengan Kelian desa adat, juga Dinas Kebudayaan Provinsi. Tidak bisa ujug-ujug memberikan saksi. Seperti itu,” katanya.(*)