Yeh Sanih jadi Obyek Kunjungan Keluarga secara Turun-temurun, Ada yang Selalu Dicari yakni Lumpia

Singaraja, koranbuleleng.com | Pagi hari, saat matahari mulai menampakkan diri, pintu gerbang kolam wisata air sanih sudah tampak dibuka di hari kedua perayaan Idulfitri tahun ini. Pihak pengelola sejak pagi juga sudah selesai membersihkan area agar terlihat bersih.

Nama kolam ini juga lebih lekat dibenak masyarakat dengan nama Yeh Sanih, sejak lama sekali. Kolam ini berada di Desa Bukti Kecamatan Kubutambahan. Namun, kolam wisata ini dikelola oleh Desa Adat Yeh Sanih, yang juga berlokasi di desa Bukti.

- Advertisement -

Seperti diketahui, di Bali ada dua sistem Lembaga pengelolaan atau pemerintahan desa, yakni Desa Dinas dan desa Adat. Kedua Lembaga ini mempunyai kedudukan, kewenangan dan fungsi yang berbeda tetapi bisa berjalan beriringan sejak lama untuk memajukan desa.

Kondisi air di kolam ini masih sangat jernih, tak pernah terlihat ada pencemaran. Airnya berasal dari sumber air tanah di lokasi itu. Debit air juga sangat tinggi, bahkan Perusahaan Umum Daerah Air Minum Tirta Hita Buleleng juga mengelola sumber air di area Yeh Sanih ini menjadi salah satu sumber air bersih bagi masyarakat Buleleng.

Yeh Sanih sudah popular sejak lama, menjadi lokasi kunjungan berwisata bagi warga Buleleng secara turun temurun, bila hari raya tiba. Ada pula dari daerah lain seperti warga dari Kabupaten Karangasem.

Seperti Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriah, tahun 2024 ini. Di hari kedua Idulfitri, Kolam Yeh Sanih dikunjungi banyak pengunjung sejak pagi buta. Sebagian besar pengunjung adalah warga muslim yang merayakan Idulfitri tahun ini.

- Advertisement -

Di lokasi ini, seakan menjadi tempat bagi warga muslim untuk berjanji dan bertemu dengan kerabatnya dari daerah lain. Lalu bersilaturahmi, bermaaf-maafan di hari yang fitri ini. Dari rumah, mereka sudah ada yang membawa tikar dan berbagai olahan masakan.

Obyek wisata Yeh Sanih selalu menjadi obyek menarik dikunjungi oleh keluarga secara turun-temurun

Diatas rerumputan yang menghijau, dibawah pepohonan mereka makan bersama, ada pula yang menggelar tikar diatas pasir berbatuan. Beberapa anak muda tampak menikmati kejernihan air di dalam kolam. Pengelola telah menuliskan di dinding tentang kedalaman kolam untuk orang dewasa hingga160 centimeter. Sementara anak-anak kecil tak ketinggalan pula untuk menikmati kolam arus yang melingkar di taman area itu.  

Deburan ombak juga terdengar, karena kolam ini berdekatan dengan pantai. Pembuangan air dari kolam nan jernih ini langsung menuju laut.

Pengelola juga tampak sudah mendirikan beberapa tenda yang bisa digunakan bagi pengunjung, walaupun cuaca di area kolam sebenarnya sangat sejuk. Beberapa pepohonan besar masih dirawat dengan baik, angin sepoi dari pantai menambah kesejukan. Di hari raya ini, pengelola juga tampak mengeluarkan perangkat sound system dan memutar berbagai jenis lagu sehingga mereka yang berkunjung ke kolam Yeh Sanih semakin betah karena terhibur.

Siti Munaroh, salah satu pengunjung yang datang ke Yeh Sanih bersama keluarganya. Dia mengatakan Yeh Sanih sudah menjadi sasaran kunjungan keluarga untuk berwisata setiap kali Idulfitri. Siti yang tinggal di Singaraja ini sudah mengenal kolam Yeh Sanih sejak kecil. Sewaktu kecil, dia selalu diajak orang tuanya untuk berwisata ke obyek ini. “Setiap kali Idulfitri, hari kedua kita pasti kesini. Sudah turun temurun diajak oleh orang tua dan kakek,” kata Siti, Kamis 11 April 2024.

Ada pula yang khas di lokasi ini yakni, penganan ringan yang dijajakan oleh warga sekitar yakni Lumpia. Warga lokal di Desa Adat Yeh Sanih, menjajakan lumpia di area kolam. Biasanya, para pedagang lumpia ini sudah hadir di dalam area kolam pukul 08.00 wita. Lumpia dan bumbunya masih hangat ketika disantap. “Nah, Lumpia ini yang sering saya cari. Berenang atau berendam dulu, lalu naik sebentar untuk menikmati lumpia yang hangat. Apalagi ada taburan cabe, nikmat sekali.” ujar Bayu Sadana, salah satu pengunjung lain.

Bayu mengisi pagi bersama keluarga di Yeh Sanih, pada liburan idulfitri ini. Dia tinggal di Singaraja, namun karena suasana liburan, dia akan bertandang ke kampung halamannya di Desa Tejakula. Sebelum menuju kampung, mereka singgah dulu di Yeh Sanih.

Bayu juga mempunyai nostalgia di Yeh Sanih. Dia sudah sejak kecil mengenal kola mini diajak oleh orang tuanya untuk rekreasi pada momen tertentu.

“Air dari kolam ini murni sumber air yang sangat bersih, sangat jernih. Dari dulu sampai sekarang selalu airnya bening, kita berharap kondisi airnya tetap lestari seperti ini sampai kapanpun,” kata Bayu.

Dia berharap semua pihak bisa menjaga kelestarian alam sekitar sehingga sumber air Yeh Sanih tidak rusak. Para pengunjung juga diharapkan bisa menjaga kebersihan danmembuang sampah pada tempat yang telah disediakan oleh pengelola.  

Berwisata ke Yeh Sanih tidaklah mahal. Pengelola hanya memasang tarif tiket masuk Rp10.000 bagi orang dewasa, dan Rp5.000 bagi anak-anak.  Pihak pengelola juga telah menyediakan parkir yang cukup luas di sebelah timur kolam renang. 

Harga makanan atau kuliner di sekitar kolamjuga tidak membebani kantong pengunjung, harganya masih sangat terjangkau. Banyak warga lokal yang membuka kios untuk berjualan makanan ringan atau kuliner khas Bali, selain lumpia hangat yang nikmat tadi. (*)

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts